OPM Bukan Pejuang, Tapi Penindas: Suara Lantang Tokoh Papua Bongkar Kekejaman Terhadap Rakyat Sendiri

2 months ago 29

PAPUA- Gelombang penolakan terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin meluas. Masyarakat Papua kini mulai bersuara lantang, menyebut OPM bukan lagi sebagai simbol perjuangan, melainkan sebagai aktor utama penderitaan rakyat Papua sendiri. Minggu 13 Juli 2025.

Alih-alih membela, OPM justru dinilai telah berubah menjadi kelompok bersenjata yang menyiksa, memeras, dan meneror masyarakat sipil, khususnya di wilayah-wilayah pedalaman yang jauh dari pantauan publik.

Tokoh Adat Nduga: “Mereka Membunuh Saudara Sendiri”

Markus Gwijangge, tokoh adat dari Kabupaten Nduga, menyatakan bahwa apa yang dilakukan OPM saat ini jauh dari semangat perjuangan yang selama ini diklaim kelompok tersebut. Ia menegaskan bahwa masyarakat kini sadar bahwa tindakan OPM hanyalah bentuk kejahatan terhadap sesama rakyat Papua.

“Mereka bukan pejuang. Mereka menyiksa rakyat, memaksa warga memberi logistik, bahkan membunuh saudara sendiri. Itu bukan perjuangan, itu kejahatan, ” tegas Markus, Minggu (13/7/2025).

Tokoh Agama Paniai: “Kekerasan Bukan Jalan Menuju Kemerdekaan”

Kecaman serupa datang dari Pendeta Daniel Youw, tokoh agama dari Paniai. Ia mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kondisi psikologis dan spiritual masyarakat Papua yang terus hidup dalam bayang-bayang ketakutan karena teror bersenjata dari OPM.

“Kami ingin Papua damai, bukan dikuasai oleh kelompok yang memperalat rakyat. OPM harus tahu: kekerasan tidak akan pernah membawa kebebasan sejati, ” ujarnya.

Menurutnya, ketakutan dan intimidasi hanya memperburuk jurang keterbelakangan dan trauma yang dialami warga, terutama anak-anak dan perempuan.

Gelombang Penolakan Meluas: Papua Ingin Damai, Bukan Diperdaya

Suara penolakan terhadap OPM kini tak lagi terbatas di pedalaman. Masyarakat kota hingga pelosok mulai terbuka menyuarakan keinginan mereka untuk hidup dalam kedamaian, membangun masa depan bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Para tokoh masyarakat, agama, dan adat menyerukan agar warga tidak terprovokasi oleh propaganda OPM yang mengatasnamakan perjuangan, tetapi sejatinya hanya menebar kekacauan dan memperpanjang penderitaan rakyat.

Perjuangan Sejati adalah Membangun, Bukan Menghancurkan

“Perjuangan sejati bukan di hutan dengan senjata, tapi di sekolah, di rumah sakit, dan di ladang, ” ujar Markus. “Kita ingin anak-anak kita bersekolah, sehat, dan hidup tanpa rasa takut.”

Masyarakat Papua kini mengajak semua pihak untuk bersatu membangun tanah Papua, dengan cara yang damai, bermartabat, dan berlandaskan hukum serta nilai kemanusiaan. (Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |