Bukittinggi — Upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas kopi di Bukittinggi dan Kabupaten Agam terus menjadi perhatian berbagai pihak. Kopi yang menjadi salah satu komoditas unggulan Sumatera Barat, dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar nasional hingga global, asalkan dikelola dengan strategi yang tepat.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril, SE, dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perkoperasian Bagi Masyarakat, Kelompok, dan Koperasi Kabupaten/Kota, yang digelar di UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumatera Barat, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Senin (25/8/2025).
Menurut Asril, ada sejumlah langkah penting yang harus ditempuh agar kopi Bukittinggi dan Agam semakin berkembang. Di antaranya, penggunaan bibit unggul yang tahan terhadap penyakit, penerapan teknik budidaya yang lebih modern, pengelolaan lahan secara berkelanjutan, serta peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan sertifikasi.
“Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, petani kopi dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas biji kopi, sehingga mampu bersaing di pasar global, ” ujar Asril di hadapan peserta Bimtek.
Ia menekankan, pelatihan dan sertifikasi sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada petani mengenai standar kualitas yang dibutuhkan pasar. Dengan begitu, produk kopi daerah ini tidak hanya laku di tingkat lokal, tetapi juga mampu memenuhi standar buyer dari dalam maupun luar negeri.
Asril berharap Bukittinggi dan Agam dapat melahirkan produk kopi unggulan yang menjadi identitas daerah. Keberadaan produk unggulan, menurutnya, akan memperkuat posisi kopi sebagai salah satu komoditas andalan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Kita ingin petani kopi di Bukittinggi dan Agam memiliki produk unggulan yang diakui, bukan hanya di Sumatera Barat, tetapi juga dikenal secara nasional bahkan internasional. Dengan begitu, kopi bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, ” tambahnya.
Selain membahas strategi peningkatan kualitas, Asril juga menekankan pentingnya peran koperasi. Menurutnya, koperasi menjadi wadah kolektif yang dapat memperkuat posisi tawar petani, mempermudah akses terhadap pembiayaan, serta membuka jalan lebih luas ke pasar.
Kegiatan Bimtek ini diikuti oleh masyarakat, kelompok tani, hingga koperasi dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Para peserta mendapatkan materi tentang perkoperasian, strategi pengembangan usaha, serta cara mengelola potensi lokal agar lebih produktif dan berdaya saing.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani kopi, khususnya di Bukittinggi dan Agam, dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di era persaingan global.(Lindafang)