Ciamis – Jajaran Polres Ciamis menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) bagi Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) di lingkungan Polres Ciamis bertempat di Aula Pesat Gatra Polres Ciamis, pukul 13.30 WIB, Jumat, (26/9/2025).
Kegiatan Binrohtal kali ini menghadirkan ceramah secara hybrid dari Ustaz Prof. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D. Melalui sambungan video konferensi (Zoom Meeting), kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Waka Polres Ciamis Kompol Sujana, S.Pd., para Pejabat Utama (PJU) Polres Ciamis, serta seluruh personel Polres Ciamis.
Ustaz Prof. Abdul Somad dalam ceramahnya mengangkat tema sentral "Toleransi Beragama Dalam Bermasyarakat dan Bernegara." Ia mengupas tuntas beberapa poin penting terkait toleransi:
Makna Toleransi dalam Kehidupan yang Merujuk pada QS. Al-Hujurat: 13, Ustaz Somad menjelaskan bahwa perbedaan adalah kehendak Allah untuk saling mengenal dan menghargai, bukan untuk dipertentangkan. Toleransi, baginya, bukan berarti mencampuradukkan ajaran agama, melainkan menghormati keyakinan orang lain tanpa mengorbankan prinsip agama sendiri. Dalam konteks Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, toleransi menjadi fondasi utama persatuan bangsa.
Landasan Toleransi dalam Islam, Dijelaskan melalui QS. Al-Kafirun: 6, yang menegaskan batasan keyakinan namun menganjurkan hidup berdampingan secara damai. Ia juga mengutip Hadis Nabi Muhammad SAW tentang persaudaraan sesama mukmin dan Piagam Madinah sebagai contoh nyata toleransi dalam bernegara yang mempersatukan masyarakat plural.
Peran Polri dalam Menjaga Toleransi, Ustaz Somad menyoroti tanggung jawab besar Polri sebagai garda terdepan keamanan negara dalam memelihara kerukunan. Ia menekankan netralitas Polri dalam penegakan hukum tanpa membedakan suku, agama, atau golongan. Polri juga berperan sebagai pelindung rumah ibadah dan kegiatan keagamaan, serta mengedepankan pendekatan persuasif, mediasi, dan komunikasi bijak dalam menghadapi konflik sosial. Anggota Polri diharapkan menjadi teladan dengan menunjukkan sikap santun, adil, dan humanis.
Tantangan Toleransi di Era Modern, Tantangan yang dihadapi Polri meliputi penyebaran ujaran kebencian di media sosial, radikalisme dan ekstremisme yang memanfaatkan isu agama, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang toleransi. Solusi yang ditawarkan adalah edukasi masyarakat, penegakan hukum tegas, dan penguatan iman serta ketakwaan anggota Polri.
Toleransi dalam Bingkai NKRI membahas Pancasila, khususnya sila pertama dan ketiga, serta UUD 1945 Pasal 28E dan 29, menjadi payung yang menjamin kebebasan beragama dan persatuan Indonesia. Polri diharapkan menjadi pelopor dalam menjaga nilai-nilai ini melalui pelayanan yang adil dan profesional.
Sebagai penutup, Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa toleransi bukan sekadar slogan, melainkan amal nyata yang harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan berlandaskan iman. Ia berharap anggota Polri menjadi penggerak utama kerukunan masyarakat, demi terciptanya Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera. "Kalau rumah kita aman, tetangga rukun, masyarakat damai, maka ibadah kita pun menjadi khusyuk. Mari jadikan tugas kita sebagai ladang amal ibadah, " pungkasnya.
Harkamtibmas, Ciamis, Polda Jabar,