Ponpes Abdul Djamil Tebuireng 17 dan SMP Perantara Sokaraja, Obah jadi Berkah Karya, jadi Mulia

3 hours ago 2

SOKARAJA – Dalam semangat ukhuwah, visi dakwah, dan misi pendidikan penuh cahaya, Pondok Pesantren Abdul Djamil Tebuireng 17 berserta unit pendidikan nya  SMP Persada Insan Nusantara Sokaraja, Kabupaten Banyumas, kembali membuktikan diri sebagai pelopor dan leader transformasi pendidikan berkarakter yang tidak hanya mendidik dengan buku, tetapi juga membentuk jiwa dengan nilai dan karya nyata, Senin (29/09/2025).

Ruang Kepala SMP Persada Insan Nusantara Tebuireng 17 menjadi saksi silaturrahmi dan sharing session inspiratif antara keluarga besar pondok dan sekolah bersama salah satu penggiat media Purwokerto. Acara penuh kehangatan ini diinisiasi oleh Ketua Yayasan, H. Imam Purwanto, yang tak henti-hentinya mendorong percepatan publikasi sebagai bagian dari syiar dan dakwah edukatif.

"Jika ingin mulia, berkaryalah. Jika ingin berkah, bergeraklah, " Ungkapnya.

Demikian petuah penuh semangat dari Kepala SMP Persada Insan Nusantara, KH. Mohammad Husain, yang kini membawa semangat baru setelah masa purna tugasnya di jenjang SMA.

“Di sekolah ini kami ingin menanamkan nilai nek gelem obah mesti berkah (kalau mau bergerak, pasti berkah). Dan seseorang bisa mulia karena karya. Anak-anak atau santri tidak hanya dituntut unggul secara akademik, tetapi juga harus bisa berkarya dan berkarya. Karena dengan karya itulah mereka akan mulia, ” ucapnya, membakar semangat semua yang hadir.

Kegiatan ini juga menghadirkan Ust. Choiril dari tim media pondok, serta Riska Widiyanti dan Yesi Dyah Septiani dari tim Humas sekolah, yang memaparkan berbagai program unik nan inspiratif.

Mulai dari Wirid Dzikir dan Sholat Dhuha sebelum belajar, Sarapan Bersama, Pagi Ceria, hingga English & Arabic Morning Program, semua dirancang membentuk karakter yang Rabbani dan unggul. Tak hanya itu, para siswa dan santri juga dilibatkan dalam program Santripreneur, di mana home activity mereka tidak sebatas di kelas, tetapi merambah ke pertanian, peternakan, dan perikanan, bahkan hingga proses pemasaran produk secara nyata.

“Program seperti home activity dan pertanian di Taman Kebun ini sangat inspiratif. Anak-anak bukan hanya belajar, tapi juga berkarya dan mandiri. Ini sangat layak disiarkan ke publik, menjadi inspirasi dan magnet positif bagi generasi muda, ” ujar penggiat media yang hadir, dengan kagum.

Lokasi kegiatan juga mencakup kunjungan ke Joglo PT Sultan Farming Indonesia, laboratorium lapangan tempat para siswa betul-betul “turun ke bumi”, mengasah keterampilan langsung dalam mengelola peternakan ayam, itik, kambing, hingga ikan dan belut. Semua hasil karya itu pun kembali untuk operasional pondok dan sekolah, sebuah wujud pendidikan yang berdikari, bukan hanya teori, tapi realisasi.

“Hari ini saya belajar banyak dari tempat ini, ” lanjut sang penggiat media. “Saya setuju dengan filosofi Pak Kyai Husain: nek gelem obah dadi berkah, dan mulia karena karya. Ini bukan sekadar motto, tapi bukti nyata dalam setiap aktivitas anak-anak disini, " ujarnya. 

Langkah Kecil, Dampak Besar

Sebagai langkah lanjut, pihak pondok dan sekolah bersama media sepakat menjalin kerja sama dalam bidang publikasi, demi mempercepat syiar pendidikan yang berakar pada nilai, bergerak dalam karya, dan berpuncak pada keberkahan.

“Mereka yang berani bergerak, akan sampai lebih cepat. Dan mereka yang berkarya, akan diingat bukan hanya oleh manusia, tapi oleh langit, " tandasnya. 

(Humas-Choi Yessy/YF2DOI)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |