Prabowo Tampil Beda, Jokowi Acungi Dua Jempol di Sidang MPR

1 month ago 16

JAKARTA - Atmosfer khidmat menyelimuti Sidang Tahunan MPR RI di Jakarta, Jumat (15/8/2025), saat Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdana. Acara yang mempertemukan berbagai tokoh nasional ini punya cerita di balik layar, mulai dari pilihan busana hingga momen emosional yang menyentuh.

Prabowo tampil berbeda dari pendahulunya. Ia memilih setelan jas hitam lengkap dengan peci, bukan baju adat seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya saat Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan. Pilihan ini menuai perhatian publik, mengingat biasanya presiden mengenakan busana daerah sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman budaya Indonesia.

“Substansinya bukan di situ ya, bukan berarti tidak menghormati, tidak. Ini hanya masalah kebiasaan dan berdasarkan undangan dari pihak MPR juga di situ tidak mewajibkan untuk mengenakan pakaian adat, ” ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Jumat (15/8/2025).

Wakil Presiden Gibran Rakabuming juga menjadi perhatian. Saat tiba di lokasi, ia mengenakan dasi merah, namun tiba-tiba berubah menjadi biru muda saat muncul di barisan foto bersama pimpinan legislatif. Warna ini senada dengan dasi yang dipakai Prabowo, menunjukkan keselarasan pesan visual.

Yang menarik, Presiden ke-7 RI Joko Widodo memberikan apresiasi luar biasa pada Prabowo. Di akhir acara, saat Kepala Negara menyapa para tamu undangan, Jokowi mengacungkan dua jempol ke arah Prabowo—sinyal simbolik akan dukungan dan pengakuan atas kepemimpinan baru.

“How did you do it? How did Indonesia manage?” ujar Prabowo, mengutip pertanyaan dari para pemimpin negara sahabat saat ia berada di luar negeri. Menurutnya, transisi kepemimpinan Indonesia diakui dunia sebagai salah satu yang paling damai dan matang.

“Demokrasi yang sejuk, demokrasi yang mempersatukan, bukan demokrasi yang saling gontok-gontokan, saling menjatuhkan, saling maki-memaki, saling menghujat, bukan demokrasi yang saling membenci, ” tegasnya.

Keberadaan tokoh-tokoh penting seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sinta Nuriyah Wahid, Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Boediono, dan Ma'ruf Amin menambah nuansa historis dalam peristiwa ini. Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tidak hadir karena alasan kesehatan, meski putrinya, Puan Maharani, menegaskan bahwa Megawati tetap mewakili partainya dalam sidang tersebut.

Sebelum naik ke podium, Prabowo sempat membungkuk memberi hormat kepada seluruh anggota Dewan dan pimpinan MPR. Gestur ini disambut dengan respon serupa dari para hadirin, menciptakan nuansa yang penuh penghormatan dan simbolis.

Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti berbagai program prioritas serta komitmennya terhadap pemerataan kesejahteraan. Ia juga mengapresiasi pencapaian presiden terdahulu, terutama dalam menjaga stabilitas nasional dan suksesnya proses demokratisasi.

“Peralihan kepemimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat, ” pungkas Prabowo di hadapan para hadirin yang memberikan aplaus meriah.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |