Prabowo Tunjuk Brian Yuliarto Pimpin Industri Mineral, Duet Jabatan Strategis

3 weeks ago 11

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis dengan menunjuk Brian Yuliarto untuk memegang posisi penting sebagai Kepala Badan Industri Mineral. Keputusan ini semakin menarik mengingat Brian Yuliarto saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), sebuah rangkap jabatan yang dinilai memiliki sinergi kuat.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa penunjukan Brian Yuliarto didasari oleh posisinya sebagai Mendiktisaintek. Menurutnya, jabatan tersebut menjadi pertimbangan utama karena akan mempermudah kolaborasi antara pemerintah dengan lembaga riset dan perguruan tinggi dalam pengembangan industri mineral.

"Justru karena posisi beliau sebagai Mendikti, justru itu menjadi pertimbangan kunci bahwa kita menunjuk beliau. Supaya pada saat nanti harus misalnya ya dalam tataran teknis itu bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset, dengan perguruan-perguruan tinggi maka itu justru akan mempermudah kerja badan ini, " ujar Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan, Senin (25/8/2025).

Senada dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut menggarisbawahi kedekatan jabatan Mendiktisaintek dengan dunia penelitian. Ia menekankan bahwa mineral langka atau rare earth merupakan salah satu fokus utama yang masih memerlukan banyak pengembangan.

"Karena itu dekat dengan research dan science. Rare earth ini kan masih perlu dikembangkan, " terang Airlangga Hartarto. Ia menambahkan bahwa Badan Industri Mineral akan memiliki tiga fokus utama, yaitu ekstraksi rare earth, perlindungan rare earth, dan pengembangan industrinya.

Badan Industri Mineral sendiri merupakan institusi baru di bawah Kabinet Merah Putih. Brian Yuliarto menjelaskan bahwa badan ini bertugas mengelola industri material strategis, khususnya mineral logam tanah jarang yang memiliki peran krusial dalam industri pertahanan.

"Badan ini nantinya mengelola industri material strategis yang terkait industri pertahanan karena material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa. Sekaligus penting juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita. Jadi mineral itu misalnya mineral logam tanah jarang, mineral radioaktif, seperti itu, " papar Brian Yuliarto usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Perhatian Brian Yuliarto terhadap sumber daya mineral tanah jarang memang bukan hal baru. Pada Jumat, 15 Agustus 2025, dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Kantor DJP, ia sempat membahas potensi mineral kritis ini. Menurutnya, mineral tanah jarang banyak ditemukan di wilayah Bangka Belitung dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Brian Yuliarto mengungkapkan bahwa saat ini sedang berlangsung penelitian di berbagai perguruan tinggi untuk menghitung cadangan dan memurnikan mineral tersebut, sebuah proses yang membutuhkan teknologi tinggi. Ia berharap kolaborasi dengan perguruan tinggi dapat mempercepat hilirisasi, sehingga logam tanah jarang dapat dimurnikan dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara.

"Ternyata kita punya jumlah yang cukup banyak. Harapannya adalah dengan penelitian yang sudah berlangsung di perguruan tinggi kita bisa lakukan percepatan untuk hilirisasi, sehingga logam tanah jarang bisa kita murnikan sehingga bisa menaikkan pendapatan di Indonesia, " kata Brian Yuliarto. (Kabar Menteri)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |