INTAN JAYA - Suasana Pasar Sugapa tampak berbeda pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025. Di antara hiruk-pikuk aktivitas jual beli, hadir para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan yang dengan senyum ramah mendatangi lapak-lapak sederhana milik mama-mama Papua. Bukan untuk patroli, melainkan untuk melaksanakan kegiatan “Rosita” (Borong Hasil Tani) program unggulan yang bertujuan mendekatkan TNI dengan masyarakat dan mendukung ekonomi lokal.
Kegiatan yang berlangsung di sekitar TK Koper dan TK Mamba Kotis ini menjadi potret nyata bagaimana kekuatan militer dapat menyatu dengan kehidupan rakyat secara humanis. Para prajurit membeli langsung hasil kebun seperti sayuran, umbi-umbian, dan buah-buahan, serta membantu mama-mama mengangkat dagangan mereka.
“Kami tidak hanya menjaga perbatasan dan keamanan, tapi juga ingin menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat Papua. Membeli hasil kebun mama-mama adalah bentuk dukungan kecil kami agar mereka tetap semangat dan merasa dihargai, ” ujar Serda Agung, personel Satgas yang terlibat dalam kegiatan.
Program Rosita tidak hanya memperkuat perekonomian warga melalui transaksi langsung tanpa perantara, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi sosial yang efektif. Dalam interaksi hangat itu, prajurit juga memberi edukasi ringan seputar pola tanam dan kebersihan hasil panen.
Mama Martina, warga Kampung Koper yang berjualan di pasar, mengaku terharu dengan kehadiran TNI.
“Anak-anak tentara baik hati, dorang beli hasil kebun kami, bantu kami angkat barang juga. Saya senang, tidak takut, karena mereka seperti keluarga, ” ungkapnya sambil tersenyum.
Kegiatan berlangsung aman dan penuh keakraban. Interaksi yang terjalin menunjukkan bahwa di balik seragam loreng, para prajurit hadir dengan ketulusan untuk melayani dan mengayomi.
Dansatgas Yonif 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.
“TNI kuat karena bersama rakyat. Kami akan terus hadir bukan hanya sebagai penjaga wilayah, tapi juga sebagai saudara dan sahabat bagi masyarakat Papua, ” ujarnya.
Program Rosita menjadi bukti bahwa kekuatan militer tidak hanya diukur dari strategi dan senjata, tetapi juga dari kemampuan menyentuh hati rakyat melalui aksi sederhana namun bermakna.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono