PUNCAK - Suasana penuh sukacita dan kekhidmatan menyelimuti Gereja Kemah Injil (KINGNI) Tanah Papua di Kampung Kelmabert, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada Jumat (26/9/2025). Pada hari itu, jemaat dan masyarakat setempat menggelar syukuran besar-besaran untuk meresmikan Alkitab serta buku buta huruf dalam bahasa Damal, sebuah pencapaian bersejarah bagi umat dan budaya lokal.
Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi agenda keagamaan, tetapi juga peristiwa budaya yang sarat makna. Prosesi peresmian ditandai dengan tradisi bakar batu, sebuah ritual khas masyarakat pegunungan Papua yang melambangkan rasa syukur dan persaudaraan. Sebanyak tiga ekor babi disiapkan sebagai simbol persembahan sekaligus kebersamaan dalam merayakan momen penting ini.
Kehadiran Satgas Yonif 732/Banau yang turut serta dalam acara ini memperlihatkan komitmen TNI untuk mendukung masyarakat Papua, bukan hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga sosial, budaya, dan keagamaan. Para prajurit berbaur dengan masyarakat, ikut serta dalam kebersamaan, dan memberikan dukungan moril bagi warga yang sedang merayakan pencapaian besar ini.
Momen Bersejarah bagi Bahasa Damal
Peresmian Alkitab dan buku pembelajaran buta huruf dalam bahasa Damal dinilai sebagai langkah monumental. Kehadiran literatur dalam bahasa lokal menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk semakin memperdalam iman sekaligus meningkatkan kemampuan baca-tulis generasi muda.
Bagi masyarakat Beoga, momen ini adalah tonggak sejarah dalam menjaga warisan budaya dan bahasa yang menjadi identitas mereka. Melalui Alkitab dan buku aksara Damal, generasi muda diharapkan dapat tumbuh dengan fondasi iman yang kuat, sekaligus memiliki keterampilan literasi yang akan membuka peluang lebih baik di masa depan.
Acara syukuran ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain anggota DPRK Soni Wandispor, para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta pemimpin gereja setempat. Kehadiran mereka menambah kekhidmatan sekaligus memperlihatkan betapa acara ini bukan hanya milik gereja, tetapi milik seluruh masyarakat Beoga.
Pesan Satgas Yonif 732/Banau
Danpos Jampul, Letda Inf Djemmy, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya.
“Kehadiran Satgas Yonif 732/Banau merupakan bentuk dukungan kami terhadap masyarakat setempat, baik dalam bidang sosial, budaya, maupun keagamaan. Kegiatan seperti ini juga mempererat tali silaturahmi antara TNI dan warga di Tanah Papua, ” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa nilai rohani dan pendidikan yang berjalan berdampingan adalah modal penting untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“Syukuran ini menunjukkan bagaimana iman dan literasi dapat saling melengkapi demi kesejahteraan masyarakat. Kami merasa bangga bisa ikut menjadi bagian dari momen bersejarah ini, ” tambahnya.
Kebersamaan dalam Damai
Sepanjang acara, masyarakat dan prajurit TNI terlihat berbaur tanpa sekat. Senyum, pelukan, serta doa yang dipanjatkan bersama menunjukkan bahwa persaudaraan di tanah Papua terus terjalin erat. Tradisi bakar batu yang diiringi ibadah dan doa menjadi simbol nyata bagaimana nilai budaya, agama, dan persaudaraan dapat berpadu untuk menghadirkan kedamaian.
Peresmian Alkitab dan buku buta huruf dalam bahasa Damal di Kampung Kelmabert menjadi bukti bahwa pembangunan Papua tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan manusia yang dimulai dari akar budaya dan iman. Kehadiran TNI dalam momen ini sekaligus menegaskan komitmen mereka untuk terus berada di sisi rakyat, mendukung setiap langkah menuju Papua yang damai, beriman, dan sejahtera.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)