Sembako dan Buku dari Prajurit WYC: Menyalakan Harapan di Tanah Gome

3 hours ago 1

Puncak - Di lereng pegunungan Papua yang diselimuti udara dingin, kehangatan persaudaraan hadir dalam bentuk sederhana: sembako dan buku bacaan. Prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) dari Pos Gome, Distrik Gome, mendatangi warga Kampung Yenggernok pada Selasa (23/9/2025) dalam kegiatan anjangsana yang penuh makna.

Mereka datang bukan dengan gemuruh senjata, melainkan dengan senyum tulus, langkah bersahabat, serta niat untuk berbagi. Di bawah pimpinan Serda Irwan, para prajurit menyapa warga, menyerahkan bantuan sembako bagi keluarga, dan membagikan buku bacaan untuk anak-anak.

Buku sebagai Cahaya, Sembako sebagai Penguat

Senyum polos anak-anak ketika menerima buku tampak begitu menggetarkan hati. Bagi sebagian dari mereka, buku bukan sekadar kumpulan huruf di atas kertas, tetapi jendela kecil menuju dunia yang lebih luas pintu harapan untuk menatap masa depan.

“Kami datang bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk hadir di hati masyarakat. Sembako untuk menguatkan tubuh, dan buku untuk menyalakan cahaya ilmu. Semoga apa yang kecil ini bisa menjadi besar di hati mereka, ” tutur Serda Irwan dengan nada penuh ketulusan.

Bagi warga dewasa, paket sembako yang dibagikan adalah bentuk dukungan nyata di tengah keterbatasan. Beras, minyak, dan bahan pokok lainnya menjadi tambahan penting bagi kebutuhan sehari-hari.

TNI Hadir Membawa Kasih, Bukan Sekadar Senjata

Komitmen Satgas untuk terus menjalin kedekatan dengan masyarakat ditegaskan oleh Danpos Gome, Lettu Inf Na’im Aryo. Menurutnya, kehadiran TNI di pedalaman Papua bukan hanya menjalankan tugas pengamanan, tetapi juga mempererat jembatan persaudaraan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI tidak hanya membawa senjata, tapi juga membawa kasih. Kehadiran kami di Gome adalah untuk membangun jembatan persaudaraan. Kami yakin keamanan dan kesejahteraan hanya akan lahir bila kita saling merangkul, ” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Warga Menyambut dengan Hangat

Kehangatan hubungan TNI dan rakyat tergambar jelas dari sambutan warga. Mereka menerima para prajurit dengan senyum tulus, seolah menyampaikan pesan bahwa kasih yang ditabur tidak akan pernah sia-sia.

Bagi masyarakat Yenggernok, kehadiran prajurit WYC bukan sekadar bantuan sesaat, melainkan rasa aman sekaligus pengingat bahwa mereka tidak sendirian. Anak-anak yang memeluk erat buku barunya, para ibu yang tersenyum saat menerima sembako, hingga para bapak yang menyalami prajurit satu per satu semua mencerminkan ikatan emosional yang kian erat.

Cerita Kasih dari Tanah Papua

Di antara hutan lebat dan pegunungan yang menjulang, kisah kasih ini menorehkan bab baru tentang bagaimana TNI hadir bukan sebagai sosok yang menakutkan, tetapi sebagai sahabat dan saudara.

Kegiatan sederhana yang digelar Satgas Yonif 700/WYC di Kampung Yenggernok menjadi bukti bahwa pengabdian bukan hanya menjaga perbatasan dengan senjata, melainkan juga menjaga harapan dengan hati.

Di tanah Gome, prajurit loreng menyalakan api kecil yang bernama persaudaraan api yang diyakini akan terus menyala, memberikan cahaya bagi Papua yang damai dan sejahtera.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |