JAKARTA - Ambisi besar menanti Indonesia di tahun 2026: pertumbuhan ekonomi 5, 4 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, untuk mewujudkan mimpi ini, dibutuhkan suntikan investasi luar biasa sebesar Rp7.450 triliun. Sebuah angka yang fantastis, sekaligus tantangan yang harus dijawab.
Sri Mulyani menekankan, mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto, bahwa pembiayaan tidak bisa hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Peran investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi krusial dalam menggerakkan roda perekonomian.
"Untuk mencapai 5, 4 persen pertumbuhan kita 2026, dibutuhkan Rp7.450 triliun dari total investment di dalam GDP (gross domestic product) kita, " ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Kantor DJP, Jakarta Selatan, Jumat (15/8).
Danantara Jadi Andalan, Swasta Diharapkan Berperan Aktif
Sebagian dari investasi tersebut, menurut Sri Mulyani, akan berasal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang ditargetkan berinvestasi sebesar Rp720 triliun. Namun, angka yang jauh lebih besar, yaitu Rp6.200 triliun, diharapkan datang dari investasi swasta. Sementara itu, APBN akan menyumbang Rp530 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menyuarakan harapan agar APBN 2026 dapat dieksekusi lebih awal, demi mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Ia optimistis target tersebut dapat tercapai, terutama dengan dukungan dari Danantara.
"Investasi diharapkan meningkat, ekspor tumbuh, konsumsi dijaga dengan program bantuan sosial yang kita tebalkan, kemudian diharapkan tahun depan government spending juga akan spending better. Jadi, dengan seluruh komponen itu, pemerintah optimis situasi ekonomi tahun depan 5, 4 persen bisa dicapai, " tutur Airlangga.
Target Ambisius di Tengah Optimisme
Target pertumbuhan ekonomi di tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini memang lebih tinggi dibandingkan target APBN 2025. Realisasi pertumbuhan ekonomi di semester I 2025 tercatat sebesar 4, 99 persen *year on year* (yoy), dengan pertumbuhan 4, 87 persen yoy di kuartal I 2025 dan 5, 12 persen secara tahunan pada kuartal II 2025.
Mencapai target 5, 4% di tahun 2026 membutuhkan kerja keras dan sinergi dari semua pihak. Pemerintah tampaknya sangat berharap pada peran swasta dan investasi yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang masa depan Indonesia. (Kabar Menteri)