Tanpa Menembak, Prajurit Kopassus Jadi Pahlawan di Yalimo: Selamatkan Warga dari Amukan Massa

3 hours ago 2

YALIMO - Di tengah situasi mencekam akibat kerusuhan yang pecah di Kabupaten Yalimo, muncul kisah heroik dari para prajurit Kopassus Pos Maleo. Dengan keberanian luar biasa, mereka memilih menyelamatkan warga sipil yang terjebak di lokasi bentrokan ketimbang menggunakan kekuatan bersenjata. Sikap itu membuat mereka dipuji sebagai pahlawan sejati oleh masyarakat setempat.

Kerusuhan yang melanda beberapa waktu lalu menyebabkan massa bertindak anarkis, menyerang fasilitas umum, dan mengancam keselamatan warga. Namun di tengah kekacauan itu, para prajurit Kopassus tampil sebagai pelindung rakyat. Mereka berlari ke tengah kerumunan, mengevakuasi anak-anak dan perempuan dari kepungan massa, bahkan memasang badan untuk melindungi warga yang ketakutan.

Warga Saksikan Aksi Heroik Kopassus

Tokoh masyarakat Yalimo, Yulius Wenda, menyaksikan langsung aksi berani tersebut.

“Kami lihat sendiri bagaimana tentara berlari menyelamatkan anak-anak dan perempuan. Mereka tidak menembak, tidak melukai massa, tapi justru membawa warga keluar dari bahaya. Itu bukti bahwa mereka berpihak pada rakyat, ” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Pendeta Marthen Elopere juga mengapresiasi tindakan para prajurit. Ia menyebut keputusan untuk tidak menggunakan senjata di tengah situasi genting menunjukkan profesionalisme dan kemanusiaan yang tinggi.

“Kalau mereka mau, bisa saja langsung menembak. Tapi mereka memilih melindungi. Itulah tentara sejati—mengutamakan nyawa rakyat di atas segalanya, ” tegasnya.

Kisah Warga yang Diselamatkan

Salah satu warga, Maria Kobak, mengenang detik-detik menegangkan saat ia terjebak bersama keluarganya di tengah amukan massa.

“Kami sudah dikepung, sangat takut. Lalu tentara datang, menarik kami keluar, bahkan pasang badan supaya kami bisa lari. Kalau bukan karena mereka, mungkin kami tidak selamat, ” ujarnya sambil menahan haru.

Prajurit yang Hadir Sebagai Pelindung

Tindakan heroik prajurit Kopassus di Yalimo menjadi bukti bahwa aparat keamanan bukan hanya penjaga wilayah, tetapi pelindung rakyat di saat-saat paling genting. Tanpa sebutir peluru pun ditembakkan, mereka berhasil menyelamatkan nyawa warga dan menjaga martabat kemanusiaan.

Masyarakat Yalimo kini menaruh hormat dan rasa terima kasih mendalam kepada para prajurit Pos Maleo. Bagi mereka, keberanian tanpa kekerasan ini menjadi teladan bahwa keamanan dan kemanusiaan bisa berjalan seiring.

“Mereka pantas disebut pahlawan. Tidak menembak, tapi menyelamatkan. Itu tentara yang kami banggakan, ” tutup Yulius Wenda.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |