Teror di Malam Bandungan: Anggota PSHT Dikeroyok Preman Bersenjata, Polisi Buru Otak Pelaku

4 hours ago 3

SEMARANG - Suasana tenang di kawasan wisata Bandungan, mendadak mencekam. Seorang pemuda bernama AG (24), anggota perguruan bela diri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kabupaten Semarang, pusat Madiun, menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekelompok preman bersenjata tajam. Kejadian tragis itu berlangsung di Jl. Ambarawa–Bandungan, tepatnya di daerah Gamasan, pada Minggu malam, 18 Mei 2025 sekitar pukul 21.15 WIB.

Menurut keterangan saksi, AG disergap secara tiba-tiba lalu disekap di sebuah gang gelap oleh kelompok yang dipimpin seseorang bernama San, sosok yang dikenal luas sebagai preman berpengaruh dan ditakuti warga setempat. Di tempat itu, korban dianiaya secara kejam hingga mengalami luka serius, termasuk dugaan patah tulang di pergelangan tangan kanan.

“Mereka bukan hanya menganiaya, tapi juga sempat mengancam akan membunuh korban, ” ujar salah satu saksi di lokasi kejadian.

Beruntung, aksi keji tersebut berhasil dihentikan setelah sejumlah anggota PSHT lainnya datang ke lokasi dan membuat para pelaku kabur. Tak lama kemudian, Kangmas Sulistiyo, S.E., M.Si.Kom, Ketua PSHT Cabang Kabupaten Semarang, bersama rombongan hadir untuk memberikan dukungan moral kepada korban dan mengecam keras tindakan kekerasan tersebut.

“Kami akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Ini bukan hanya serangan terhadap satu orang, tapi juga terhadap rasa aman masyarakat, ” tegas Kangmas Sulistiyo.

Ia juga mengimbau seluruh anggota PSHT untuk tetap tenang, tidak terpancing provokasi, dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

Warga sekitar mengaku tidak terkejut atas kejadian tersebut. Menurut mereka, kelompok yang dipimpin oleh San memang sudah lama menjadi sumber keresahan, sering terlibat dalam keributan dan intimidasi terhadap masyarakat.

Polres Semarang saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut dan memburu para pelaku, terutama otak dari aksi pengeroyokan. Polisi telah mengantongi beberapa identitas penting dan memastikan bahwa penegakan hukum akan dilakukan secara tegas.

“Kami tidak akan tinggal diam. Kasus ini dalam penanganan serius, dan kami pastikan para pelaku akan ditangkap, ” ujar salah satu pejabat di lingkungan Polda Jawa Tengah.

Insiden ini menjadi alarm keras atas maraknya aksi kekerasan jalanan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok preman berkedok kekuasaan informal. Masyarakat berharap pihak berwenang segera menuntaskan kasus ini, demi mengembalikan rasa aman warga Bandungan.

Warner: Wleee, 1922

Editor: Red1922

Read Entire Article
Karya | Politics | | |