KIWIROK - Keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, kembali terganggu setelah kelompok bersenjata TPNPB OPM Kodap XV Ngalum Kupel melancarkan serangkaian serangan terhadap fasilitas umum, termasuk fasilitas kesehatan yang selama ini menjadi harapan bagi masyarakat setempat. Aksi kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut semakin memperburuk ketakutan di kalangan warga yang telah lama tinggal di wilayah tersebut.
Brigjen Alipky Lamek Taplo, pemimpin TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel, dalam sebuah pernyataan yang disebarkan di wilayah tersebut, tidak segan-segan mengancam siapa pun yang mereka anggap sebagai musuh.
“Kami tidak pandang bulu. Baik masyarakat asli Papua maupun pendatang, jika kami nilai menghalangi perjuangan kami, maka akan kami tembak, ” ujar Alipky, menambah ketegangan di tengah masyarakat, Selasa (7/10/2025).
Serangan Terhadap Fasilitas Kesehatan
Laporan yang diterima dari lapangan menyebutkan bahwa kelompok bersenjata ini melakukan serangan acak di beberapa kampung sekitar Kiwirok, dengan pembakaran sejumlah bangunan, termasuk pos kesehatan dan rumah dinas tenaga medis yang menjadi pusat layanan kesehatan bagi masyarakat. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada fasilitas kesehatan yang sangat vital bagi masyarakat di daerah pedalaman tersebut. Akibatnya, banyak warga yang memilih untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman, sementara aktivitas ekonomi dan pendidikan di wilayah itu terhenti total.
Tanggapan Tokoh Masyarakat
Yulius Wenda, salah satu tokoh masyarakat Kiwirok, menyatakan keprihatinannya atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut. Ia menilai bahwa tindakan TPNPB OPM yang merusak fasilitas kesehatan dan membunuh warga sipil telah keluar dari konteks perjuangan mereka.
“Mereka bilang berjuang untuk rakyat Papua, tapi yang jadi korban justru rakyat itu sendiri. Membakar puskesmas dan menembaki warga tidak ada hubungannya dengan perjuangan, ” tegas Yulius, mengungkapkan kekecewaannya, Selasa (7/10/2025).
Harapan Masyarakat Kiwirok
Masyarakat di Kiwirok kini berharap agar pemerintah pusat dan daerah segera turun tangan untuk memperbaiki kerusakan fasilitas kesehatan yang sudah hancur akibat serangan tersebut. Mereka juga mendesak agar TPNPB OPM Kodap XV Ngalum Kupel menghentikan teror dan ancaman yang hanya memperburuk citra perjuangan Papua di mata dunia.
Tokoh adat setempat menambahkan,
“Kami hanya ingin hidup tenang, bekerja, beribadah, dan membesarkan anak-anak kami tanpa gangguan dari siapa pun.”
Masyarakat Kiwirok kini menginginkan kedamaian dan keamanan yang dapat memberikan mereka kesempatan untuk kembali menjalani kehidupan normal, tanpa rasa takut akibat teror dari kelompok bersenjata.
(APK/ Redaksi (JIS)















































