Tinggalkan Hutan, Pilih Damai: Komandan OPM Kodap IV/Sorong Raya Kembali ke Pangkuan NKRI

6 hours ago 4

PAPUA - Sebuah langkah bersejarah terjadi di Kampung Fuog, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Yeremias Foumair, yang selama ini dikenal sebagai Komandan Batalyon (Danyon) Ayosami dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV/Sorong Raya, secara sukarela menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jum'at 16 Mei 2025.

Pernyataan itu disampaikan Yeremias dalam sebuah acara resmi yang dipimpin oleh Dansatgas Yonif Para Raider 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto, S.Sos., M.Han., dan disaksikan oleh sejumlah tokoh daerah serta keluarganya, termasuk saudara kandungnya, Cosmas Foumair, dan Kadis Pendapatan Daerah Maybrat, Mellianus Saa, S.H.

“Saya rindu anak dan istri saya. Hidup di hutan hanya penuh ketakutan dan penderitaan. Kini saya sadar, kekerasan tidak pernah membawa perubahan. Saya memilih damai dan kembali ke pelukan NKRI, ” ujar Yeremias dalam pernyataan tulusnya di hadapan aparat dan warga.

TNI Humanis, Papua Damai

Letkol Inf Yakhya Wisnu dalam sambutannya menyambut hangat keputusan Yeremias. Ia menegaskan bahwa Satgas TNI hadir di Papua bukan untuk menciptakan konflik, tetapi untuk membantu masyarakat membangun masa depan yang lebih baik.

“Kami datang untuk membangun, bukan menghancurkan. Selamat datang kembali kepada Saudara Yeremias. Kini saatnya hidup damai dan berkontribusi untuk tanah kelahiran, ” ungkap Letkol Yakhya.

Langkah Yeremias juga memperkuat pola pendekatan TNI yang mengutamakan pendekatan persuasif dan kemanusiaan, sesuai dengan Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua.

Dansatgas menambahkan bahwa sebelumnya istri Yeremias juga telah lebih dulu menyatakan setia kepada NKRI, menandai langkah penting dalam proses reintegrasi sosial.

Pemda Apresiasi: “Satgas 501/BY Memanusiakan Manusia"

Kadispenda Maybrat, Mellianus Saa, S.H., dalam sambutannya menegaskan bahwa apa yang dilakukan Satgas TNI adalah bentuk pendekatan yang menyentuh hati.

“Satgas 501/BY berbeda. Mereka membangun komunikasi yang baik hingga bisa menyentuh saudara-saudara kita di hutan. Mereka benar-benar memanusiakan manusia, ” tegas Mellianus.

Ia juga mengajak semua pihak, termasuk para tokoh adat dan masyarakat, untuk terus mendorong anggota OPM lainnya agar mengikuti jejak Yeremias dan kembali ke masyarakat.

“Hidup di hutan bukan jalan yang benar. Mari kita jemput saudara-saudara kita. Pemerintah dan TNI-Polri membuka pintu lebar untuk kembali dan hidup layak, ” tambahnya.

Dukungan Pangkoops Habema: “Ini Wujud Negara Hadir”

Secara terpisah, Pangkoops TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan apresiasinya terhadap Letkol Inf Yakhya dan seluruh tim Satgas 501/BY.

“Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir tidak hanya dengan kekuatan militer, tetapi juga dengan hati. Papua butuh keamanan dan kesejahteraan yang adil, dan kami berkomitmen untuk itu, ” ujarnya.

Pangkoops menekankan bahwa TNI di Papua menjalankan tugas dengan prinsip legalitas, akuntabilitas, dan profesionalisme, serta terus mendukung pembangunan sosial dan pelayanan dasar bagi masyarakat Papua.

Ikrar Damai, Harapan Baru

Penyerahan diri Yeremias Foumair menambah panjang daftar mantan anggota OPM yang memilih kembali setia kepada NKRI. Keputusan ini menjadi simbol bahwa perubahan nyata lebih mungkin tercapai melalui perdamaian dan pembangunan, bukan konflik bersenjata.

TNI, bersama pemerintah daerah dan masyarakat, akan terus menjaga komitmen ini: menghadirkan Papua yang damai, adil, dan sejahtera untuk semua. 

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |