TNI Bangun Harapan di Tanah Asmat: Satgas Yonif 733/Masariku Pacu Rehabilitasi Jembatan Vital di Sawa Erma

2 hours ago 1

ASMAT - Di tengah rawa-rawa dan hamparan sungai yang menjadi ciri khas wilayah Asmat, tampak puluhan prajurit berseragam loreng sibuk bekerja di bawah terik matahari. Deru mesin pemotong kayu berpadu dengan suara palu dan semangat yang menggema dari bibir para prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku. Mereka tengah berpacu dengan waktu menyelesaikan rehabilitasi jembatan di Gereja Katolik Kuasi Paroki Santo Damian, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Sabtu (27/9/2025).

Jembatan yang menghubungkan kawasan permukiman warga dengan pusat kegiatan keagamaan dan ekonomi ini memiliki arti penting bagi masyarakat. Selama ini, jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses utama bagi warga untuk menuju gereja, sekolah, pasar, hingga fasilitas kesehatan. Namun, kondisi jembatan yang rusak parah membuat aktivitas warga terganggu. Setiap kali menyeberang, rasa waswas selalu menyertai langkah mereka.

Menjawab kondisi itu, Satgas Yonif 733/Masariku tak tinggal diam. Mereka bergerak cepat melakukan rehabilitasi menyeluruh, mulai dari memperkuat struktur utama hingga memasang pagar pembatas jembatan demi keselamatan warga. Kini, proses pengerjaan telah memasuki tahap akhir. Para prajurit bekerja tanpa kenal lelah agar jembatan dapat segera digunakan kembali.

“Kami sadar betul betapa vitalnya jembatan ini bagi kehidupan masyarakat Sawa Erma. Karena itu, kami berkomitmen menyelesaikan pekerjaan ini secepat dan sebaik mungkin, ” ujar Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, di sela-sela peninjauan lapangan. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan wujud nyata pengabdian TNI untuk menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat.

Menurutnya, keberadaan TNI di wilayah perbatasan bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk menjadi mitra masyarakat dalam membangun kehidupan yang lebih layak. “Kami ingin kehadiran TNI benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai saudara yang ikut membantu dan mendukung kebutuhan warga, ” tegas Letkol Julius.

Antusiasme dan rasa syukur pun terpancar dari wajah warga setempat. Matius Do, salah satu tokoh masyarakat, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian prajurit TNI. “Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Jembatan ini sangat penting bagi kami. Dengan diperbaiki, kami bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman. Anak-anak bisa ke sekolah, kami bisa ke gereja, dan kehidupan jadi lebih lancar, ” ujarnya haru.

Proses rehabilitasi ini dilakukan dengan semangat gotong royong, melibatkan warga sekitar. Kehadiran TNI yang turun langsung bekerja bersama masyarakat menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan. Di sela kerja keras, tawa dan canda terdengar, menggambarkan kuatnya ikatan antara prajurit dan rakyat.

Tak hanya membangun jembatan, Satgas Yonif 733/Masariku juga sedang membangun kepercayaan, harapan, dan semangat baru bagi masyarakat perbatasan. Di tengah keterbatasan, para prajurit membuktikan bahwa pengabdian sejati tidak selalu berbicara tentang senjata, tapi juga tentang hati dan aksi nyata.

Karya bakti ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial terbatas (Binter Terpadu), yang menjadi landasan Satgas dalam setiap penugasan. Melalui kegiatan seperti ini, TNI berupaya memperkuat kemanunggalan antara TNI dan rakyat, yang selama ini menjadi pilar utama ketahanan nasional.

Ke depan, Satgas berharap jembatan yang sedang direhabilitasi ini dapat segera difungsikan penuh dan memberikan dampak besar bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun spiritual. “Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat. Ketika masyarakat tersenyum, itulah keberhasilan kami, ” tutup Letkol Julius dengan senyum bangga.

Dengan semangat profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif, TNI terus hadir di pelosok negeri, memastikan tak ada satu pun warga Indonesia yang terabaikan—termasuk di tanah Asmat, tempat di mana jembatan bukan hanya penghubung antarwilayah, tetapi juga penghubung antara TNI dan rakyat dalam ikatan kemanusiaan

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton

Read Entire Article
Karya | Politics | | |