PAPUA - Di tengah megahnya alam Papua yang elok namun penuh tantangan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan. Mengemban amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020, TNI membuktikan bahwa pembangunan sejati dimulai dari rasa aman, sinergi sosial, dan dedikasi tanpa batas. Minggu (27/04/2025).
Melalui Inpres tersebut, TNI diberi mandat untuk melaksanakan tiga tugas utama: menjaga keamanan, mendukung penyediaan layanan dasar, dan membangun komunikasi sosial yang inklusif. Di pelosok Papua, satuan tugas TNI menjadi wajah negara, mendampingi pemerintah daerah dan menghubungkan hati masyarakat dengan cita-cita kesejahteraan bersama.
Dalam realitas di lapangan, stabilitas keamanan terbukti menjadi pondasi utama pembangunan. Namun, ancaman masih membayang. Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), yang sebelumnya dikenal sebagai OPM, terus melakukan tindakan kekerasan yang merongrong stabilitas.
Salah satu tragedi memilukan terjadi pada Senin (5/8/2024), ketika Glen Malcolm Conning, seorang pilot asal Selandia Baru dari PT Intan Angkasa Air Service, menjadi korban kebrutalan OPM.
Tak menunggu instruksi, tak menunggu permintaan resmi, pada Selasa (6/8), prajurit TNI bergerak cepat, mengevakuasi jenazah Glen, sekaligus menyelamatkan tenaga kesehatan, guru, dan seorang balita dari ancaman berkelanjutan. Ini adalah tindakan kemanusiaan sejati refleksi dari hati yang berjuang bukan hanya untuk tugas, tetapi untuk nilai kemanusiaan universal.
Lebih jauh lagi, keberhasilan monumental TNI dalam operasi pembebasan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada (21/9/2024), menjadi bukti nyata bahwa TNI tidak hanya kuat secara taktik, tetapi juga cerdas dalam strategi dan penuh kepedulian terhadap keselamatan jiwa, baik WNI maupun warga asing yang berkontribusi untuk Papua.
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan visi ini dengan lugas,
"Keamanan adalah fondasi kesejahteraan. TNI dan Polri tidak hanya berfokus pada penindakan terhadap kelompok separatis, tetapi juga membangun ikatan sosial dengan masyarakat. Melalui pendekatan kemanusiaan dan sosial, kami yakin tercipta sinergi yang kuat dalam mempercepat pembangunan Papua."
Melalui langkah-langkah konkret, TNI membuktikan bahwa membangun Papua bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi tentang membangun rasa percaya, menghidupkan harapan, dan merajut kedamaian di tanah yang penuh potensi ini.
Di ujung negeri, di medan berat penuh tantangan, TNI berdiri tegak: sebagai pelindung, sahabat, dan penyala obor pembangunan Papua.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono