TANGERANG - Warga Kp. Gembong Desa Sindang Asih, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, menolak keras pembangunan menara BTS yang terlalu dekat dengan rumah yang dinilai tidak melalui prosedur dan kurangnya sosialisasi. Penolakan itu mencuat pada Senin (22/9/2025) setelah warga menilai proyek tersebut berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
Dilokasi yang sama ketua DPW LSM TAMPERAK Prov Banten Ahmad Sudita menegaskan, bahwa pembangunan tower harus dihentikan. Menurutnya, pengusaha harus bertanggung jawab atas keresahan yang muncul di masyarakat. “Jangan sampai ada adu domba antara masyarakat dan pihak desa. Perwakilan perusahaan harus turun langsung untuk duduk bersama warga, ” ujar Ahmad Sudita
Ia menambahkan, pembangunan tower hanya mengutamakan keuntungan pihak tertentu tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat sekitar. “Kami menegaskan, jangan ada pembangunan tower di area pemukiman di Kp Gembong karena tidak membawa manfaat, justru berdampak buruk, ” katanya.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan penolakan. Ia khawatir keberadaan menara dekat rumahnya menimbulkan keresahan jangka panjang dan radiasi. “Kami tidak pernah diajak sosialisasi. Yang ada hanya kerugian dan dampak negatif, ” ucapnya.
Sejumlah warga menyuarakan penolakan keras terhadap keberadaan sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) yang berdiri tak jauh dari rumah mereka.
Kekhawatiran akan dampak lingkungan dan kesehatan menjadi pemicu utama,
Warga mendesak agar pihak perusahaan penyedia tower segera memberikan penjelasan dan mempertimbangkan relokasi.
Mereka menilai keberadaan tower di tengah permukiman berisiko memicu paparan radiasi dan berdampak pada kenyamanan hidup sehari-hari.
“Bukan soal sinyal atau internet cepat, tapi ini soal kesehatan dan keselamatan kami sebagai warga yang tinggal dekat sekali dengan tower itu, ” ungkap salah satu warga
(Spyn)
