Warga Yahukimo Geram! Ribuan Orang Turun ke Jalan Tuntut OPM Ditindak Tegas Usai Penembakan Tobias Silak

2 hours ago 2

YAHUKIMO - Ribuan warga memadati jalan utama Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (30/9/2025) dalam aksi damai menuntut penindakan tegas terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Gelombang massa turun ke jalan sebagai bentuk protes keras atas penembakan warga sipil bernama Tobias Silak yang diduga dilakukan oleh kelompok OPM.

Aksi duduk di tengah jalan menjadi simbol penolakan total terhadap keberadaan OPM di wilayah mereka. Warga menilai kelompok tersebut tidak lagi memiliki legitimasi moral maupun perjuangan, karena tindakannya justru menyasar sesama orang asli Papua (OAP).

“Mereka mengaku berjuang untuk tanah Papua, tapi yang mereka tembak justru orang Papua sendiri. Ini bukan perjuangan, ini penindasan, ” tegas Yulius Wanimbo, tokoh masyarakat Yahukimo, di sela-sela aksi.

Aksi Damai, Suara Tegas dari Masyarakat

Sepanjang aksi, massa menggelar orasi bergantian, menyerukan agar TNI dan Polri segera menindak tegas kelompok OPM yang selama ini menebar teror dan kekacauan di Yahukimo.

“Kami tidak mau hidup dalam ketakutan. Kalau mereka terus membunuh rakyat sipil, untuk apa dipertahankan? Aparat harus bertindak tegas, jangan ragu, ” ujar salah satu koordinator aksi dengan lantang.

Aksi ini berlangsung damai, diwarnai nyanyian rohani dan doa bersama, menggambarkan kesedihan dan kemarahan warga atas tindakan kekerasan yang merenggut nyawa sesama OAP.

Pemuka Agama Kecam Kekerasan OPM

Pendeta Markus Silak, tokoh gereja yang turut mendampingi massa, menyebut penembakan terhadap Tobias Silak sebagai titik balik kesadaran rakyat Papua bahwa OPM telah melenceng jauh dari nilai kemanusiaan.

“Ini bukti nyata OPM tak lagi membedakan korban. Mereka membunuh rakyat sipil, bahkan orang Papua sendiri. Tidak ada dasar moral yang membenarkan itu, ” tegas Pendeta Markus.

Ia menambahkan, rakyat kini mulai bersatu menolak OPM, karena cara-cara kekerasan yang digunakan hanya menciptakan trauma dan penderitaan berkepanjangan.

Desakan Kepada Pemerintah dan Aparat

Dalam tuntutannya, masyarakat Yahukimo meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta aparat keamanan segera mengambil langkah strategis untuk memulihkan stabilitas dan rasa aman di wilayah tersebut.

“Kami tidak mau lagi hidup dalam bayang-bayang senjata. Hapus OPM dari Yahukimo! Kami ingin damai, kami ingin anak-anak kami bisa sekolah tanpa takut, ” seru warga dalam orasi bersama.

Aksi yang berlangsung hingga sore hari ditutup dengan doa bersama untuk almarhum Tobias Silak, sekaligus seruan solidaritas agar seluruh rakyat Papua bersatu menolak kekerasan dan teror.

Pesan Masyarakat: OPM Bukan Lagi Pejuang

Ribuan warga Yahukimo sepakat, OPM bukan lagi simbol perjuangan rakyat Papua, melainkan ancaman nyata terhadap kedamaian dan masa depan generasi Papua. Mereka menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi kelompok bersenjata di tengah masyarakat yang mendambakan ketenangan.

“Perjuangan sejati adalah membangun, bukan membunuh. Kami ingin hidup damai di tanah kami sendiri, ” pungkas Yulius Wanimbo.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |