JAMBI - Wawan Setiawan, dikenal dengan inisial WS, akhirnya kembali ke Jambi setelah beberapa waktu menghilang. Kedatangannya bukan sebagai tamu biasa, melainkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat praktik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Pria yang merupakan pemilik PT Indotec Lestari Prima (ILP) ini tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi pada Rabu (13/08/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Kedatangannya pun langsung menjadi sorotan, mengingat statusnya sebagai DPO yang selama ini menghindari panggilan penyidik.
"Saya datang dengan sukarela, " katanya singkat kepada awak media di pintu kedatangan bandara, sambil tangan diborgol ke belakang dan dikawal ketat oleh petugas kepolisian.
Peran WS dalam kasus ini terkait dengan pelaksanaan lima paket pengadaan berdasarkan purchase order (PO) dari PT Tahta Djaga Internasional (TDI). Dalam pelaksanaannya, WS diduga memanfaatkan akun e-katalog milik PT TDI untuk masuk sebagai penyedia barang, praktik yang dikenal dengan istilah "numpang klik". Sebagai imbalan, ia bersedia memberikan fee sebesar 10 persen dari nilai kontrak kepada ES, salah satu dari tiga orang lain yang telah lebih dulu diamankan.
"Kami sudah memanggil WS berkali-kali, tapi dia terus menghindar. Kedatangannya kali ini merupakan langkah penting dalam pengembangan penyidikan, " kata penyidik senior Polda Jambi, Jumat (15/08/2025).
Kasus ini bermula dari temuan auditor terhadap adanya indikasi mark up harga dan pemanfaatan akun pihak ketiga dalam transaksi pengadaan senilai miliaran rupiah. Tiga tersangka lainnya—RWS, ES, dan ZH—telah menjalani pemeriksaan dan penahanan sejak beberapa bulan lalu.
WS mengenakan setelan baju hitam, celana coklat, dan topi merah saat turun dari pesawat. Ketenangan yang ia tunjukkan kontras dengan suasana tegang di area bandara, di mana puluhan petugas dan awak media menantikan kedatangannya.
"Saya percaya hukum akan membawa keadilan. Saya datang bukan untuk lari, tapi untuk menjawab semua tuduhan, " ujar WS kembali, menjawab pertanyaan awak media sebelum dibawa ke gedung Mapolda Jambi untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Wajah Koruptor)
