SIMALUNGUN - Kawasan destinasi wisata Danau Toba merupakan lokasi strategis nasional yang memerlukan dukungan dari berbagai aspek dan yang paling utama, aspek layanan kesehatan bagi masyarakat dan wisatawan.
Salah satu sarana pelayanan kesehatan sangat vital dan strategis yaitu, Rumah Sakit Umum Daerah Parapat di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Rabu (24/092025), sekira pukul 09.00 WIB.
Akibat ulah salah seorang oknum dokter jaga di UGD, kini kalangan publik menyoroti prilaku tenaga medis yang bertolak belakang dengan etika profesi dan keilmuannya, bertindak arogan terhadap pasien yang ditangani.
"Sikap tidak terpuji dilakukan tenaga medis kemanusiaan ini sepatutnya dipecat sajalah. Oknum dokter digaji pemerintah sebagai pelayan kesehatan dan gajinya bersumber dari pajak yang dibayarkan oleh Rakyat, " tegas seorang penggiat sosial bermarga Damanik.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Simalungun mesti menindaklanjuti permasalahan ini dan mm terhadap oknum dokter tersebut, diharap segera diberikan sanksi keras. Menurut, Damanik sepatutnya oknum dokter itu dipecat dari kedinasannya.
"Baru kali ini kami ketahui ada orang berprofesi sebagai tenaga medis memiliki karakteristik tak patut. Kami minta Bupati dan Wakil Bupati Simalungun secara bertindak, " tandas Damanik.
Sebelumnya diberitakan,
Salah seorang oknum Dokter jaga di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Touris Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun menunjukkan arogannya ketika hendak di wawancara jurnalis IndonesiaSatu.co.id
Sikap arogan yang di tunjukan salah satu oknum dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (UGD) Kota Touris Parapat terjadi Senin 22 September 2025 ketika wartawan jurnalis IndonesiaSatu.co.id hendak konfirmasi terkait pasien korban anarkis yang sedang ditanganinya
Awalnya, jurnalis IndonesiaSatu.co.id mengetahui adanya dua orang korban luka-luka yang sedang ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (UGD) Kota Touris Parapat dan dengan sopan minta izin terlebih dahulu mohon mau wawancara perihal kondisi ke dua korban kepada sang dokter
“Mohon izin bu dokter izin konfirmasi perihal kondisi ke dua korban anarkis yang terjadi di Nagori Sihaporas Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun, Namun dr. Menti Siburian yang saat itu bertugas usai menangani pasien langsung mengatakan ngak bersedia
Usai menyebutkan tidak bersedia untuk diwawancarai terkait kondisi ke dua korban. Ia juga menyuruh agar pihak korban lah yang diwawancarai sembari menyuruh staf agar mengamankan wartawan yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya
"Hehhh kalian amankan wartawan ini, ada wartawan disini kalian amankan, "kata dr. Menti Siburian yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (UGD) Kota Touris Parapat kepada stafnya dengan nada jutex yang seolah-olah sang wartawan penjahat
Sebelumnya, saya udah minta wawancara kepada direktur Rumah Sakit Umum Daerah (UGD) Kota Touris Parapat dr Amran Situmorang. Lalu direktur mengatakan sebaiknya abang wawancara dengan dokter yang menangani pasien, karena yang tau kondisi kedua korban dokter yang menangani, ”ucapnya
Seakan menjadi budaya bagi oknum berprofesi dokter yang bertugas di Unit Gawat Darurat RSUD Parapat. Terkesan mempertontonkan sikap tidak beretika, sombong dan juga arogan.
Saat dihubungi melalui sambungan pesan percakapan, Direktur RSUD Parapat dr Amran Situmorang dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dr Debora terkesan kompak membungkam dan enggan menanggapi penyampaian konfirmasi awak media ini.