Bupati Pangkep Buka Acara “Beda Buku Manusia Bissu”: Dorong Literasi dan Pelestarian Budaya

2 hours ago 1

PANGKEP SULSEL– Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), DR. H. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi., M.Si., secara resmi membuka acara “Beda Buku Manusia Bissu” yang digelar di Aula Perpustakaan Daerah Pangkep pada Rabu, 30 April 2025.

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat dari kalangan pendidik, komunitas literasi, hingga organisasi masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh para guru dari tingkat SD, SMP, hingga SMK Negeri, serta tokoh-tokoh pegiat literasi dan budaya yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian nilai-nilai lokal.

Dalam sambutannya, Bupati Yusran Lalogau menyampaikan rasa bangganya terhadap kegiatan literasi yang membahas kekayaan budaya lokal, khususnya sosok Bissu yang menjadi bagian penting dalam sejarah dan tradisi masyarakat Bugis.

“Kegiatan seperti ini sangat positif dan harus terus dilanjutkan. Ini bukan hanya soal membaca buku, tapi juga menggali kembali akar budaya kita, ” ujar Bupati.

Menurutnya, Bissu bukan sekadar tokoh tradisi, tetapi simbol keberagaman dan kekayaan spiritual masyarakat Sulawesi Selatan yang perlu dikenalkan secara luas kepada generasi muda.

Bupati juga memberikan apresiasi tinggi kepada panitia penyelenggara dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkep yang telah memprakarsai kegiatan ini dengan baik.

Ia berharap ke depan, acara seperti ini bisa menjangkau lebih banyak sekolah dan komunitas agar budaya membaca dan mencintai warisan lokal semakin tumbuh.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan membangun kesadaran literasi berbasis kearifan lokal.

“Beda Buku Manusia Bissu bukan hanya forum diskusi, tapi juga bentuk pelestarian budaya yang dikemas secara edukatif dan inspiratif, ” katanya.

Acara ini juga diisi dengan sesi bedah buku, diskusi panel, dan tanya jawab yang melibatkan peserta secara aktif. Antusiasme peserta tampak dari keaktifan mereka dalam menggali lebih dalam topik yang dibahas.

Selain diskusi, panitia juga mengadakan lomba literasi antar pelajar dan komunitas yang turut memeriahkan kegiatan tersebut.

Bupati menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung kegiatan serupa sebagai bentuk komitmen terhadap kemajuan literasi dan pelestarian budaya daerah.

Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengangkat literasi berbasis budaya. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |