Asuransi BUMN, Rencana Besar Merger dan Akuisisi oleh Danantara

9 hours ago 5

JAKARTA - Gelombang besar restrukturisasi tampaknya tengah menyapu bersih lanskap perusahaan pelat merah, terutama di sektor asuransi. Sebuah rencana ambisius digagas oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk merampingkan entitas asuransi milik negara melalui serangkaian aksi korporasi, mulai dari merger hingga akuisisi. Rasanya seperti melihat kepingan puzzle besar BUMN mulai ditata ulang untuk menciptakan gambaran yang lebih efisien dan kuat.

Di tengah pusaran isu ini, PT Perta Life Insurance (PertaLife) menjadi salah satu pihak yang langsung bersentuhan. Direktur Utama PertaLife, Hanindio W. Hadi, mengungkapkan posisinya yang kini hanya menunggu arahan konkret dari para pemegang saham utamanya, yaitu Dana Pensiun Pertamina dan PT Timah Tbk (TINS).

"Saya tinggal ikuti saja instruksi dari atasan. Kalau sekarang masih belum ada arahan, " kata Hanindio usai acara HUT ke-40 Pertalife di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Beliau tidak menampik bahwa wacana konsolidasi ini sempat mengemuka dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mereka. Namun, Hanindio menegaskan bahwa operasional dan proses bisnis PertaLife akan terus berjalan normal selama belum ada instruksi lebih lanjut yang bersifat mengikat.

Terlepas dari isu konsolidasi asuransi BUMN secara umum, PertaLife sendiri sebelumnya dikabarkan telah melakukan proses due diligence terkait potensi akuisisi terhadap PT Asuransi Tugu Pratama Tbk (TUGU). Namun, Hanindio menjelaskan bahwa langkah tersebut belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Kendalanya, kedua belah pihak belum mencapai titik temu mengenai valuasi yang pas dan harga akuisisi yang disepakati.

"Tugu itu kan sempat dapat arahan dari BOD Pertamina untuk melakukan pengalihan saham dari Dapen. Dapen diminta untuk divestasi, tapi kita sekali lagi posisinya adalah objeknya, jadi kita sekarang tinggal tunggu saja, " kata dia.

Gambaran yang lebih luas mengenai mega proyek konsolidasi BUMN ini sebelumnya dipaparkan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria. Menurutnya, perusahaan pelat merah akan menghadapi periode aksi korporasi yang masif dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan.

"Konsolidasi bisnis ini kita harapkan akan selesai dalam 1-2 tahun ke depan, akan terjadi lebih dari 350-an merger dan akuisisi yang akan kita lakukan, " ujarnya dalam acara Outlook Ekonomi DPR Selasa (20/5/2025).

Dony menjelaskan bahwa langkah besar ini merupakan bagian dari peninjauan kembali fundamental seluruh entitas BUMN. Tahap peninjauan ini ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025. Peninjauan fundamental menjadi fondasi awal untuk menyusun matriks BUMN yang lebih terstruktur berdasarkan klasifikasi industrinya masing-masing, membuka lembaran baru bagi efisiensi dan kekuatan BUMN di masa depan. (investment.co.id)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |