NEW JERSEY - Bagi banyak keluarga, nama Del Monte identik dengan buah kaleng dan sayuran di dapur. Namun, raksasa makanan olahan berusia 135 tahun ini kini menghadapi momen krusial, mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 (Chapter 11) di Amerika Serikat.
Langkah ini, yang diajukan pada hari Selasa waktu setempat di pengadilan pailit New Jersey, datang di tengah upaya perusahaan untuk justru meningkatkan penjualannya. Sebuah situasi yang mungkin terdengar kontradiktif, namun CEO Greg Longstreet menyebutnya sebagai langkah strategis.
Dalam menghadapi proses hukum yang kompleks ini, Del Monte Foods telah mengamankan pembiayaan signifikan senilai US$912, 5 juta atau sekitar Rp14, 82 triliun. Pendanaan ini diharapkan dapat menopang operasi selama proses kebangkrutan berlangsung. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk tetap membuka gerai dan melanjutkan produksi seperti biasa.
Portofolio Del Monte Foods tak hanya mencakup merek inti buah dan sayuran kaleng. Mereka juga menaungi nama-nama familiar lainnya seperti College Inn untuk produk kaldu, serta merek teh Joyba.
Menurut dokumen pengajuan ke pengadilan, perusahaan memperkirakan kewajiban utang mereka sangat besar, berkisar antara US$1 miliar hingga US$10 miliar. Jika dikonversi, angkanya mencapai sekitar Rp16, 24 triliun hingga Rp162, 47 triliun. Angka ini menunjukkan skala tantangan finansial yang dihadapi, dengan jumlah kreditor diperkirakan mencapai 10.000 hingga 25.000 pihak.
"Ini merupakan langkah maju yang strategis bagi Del Monte Foods. Setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua opsi yang tersedia, kami memutuskan bahwa proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah cara yang paling efektif untuk mempercepat pemulihan dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan bertahan lama, " kata CEO Greg Longstreet, Rabu (2/7/2025).
Del Monte Foods juga mengklarifikasi bahwa pengajuan Chapter 11 ini hanya berlaku untuk entitas mereka di Amerika Serikat. Anak-anak perusahaan yang beroperasi di luar AS dipastikan tidak terdampak dan akan melanjutkan operasional seperti biasa. (investment.co.id)