PANGEBATAN – Alhamdulillāh, segala puji dan syukur senantiasa terucap ke hadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Di bawah limpahan rahmat dan kasih-NYA, pada hari ini, Selasa (22/07/2025), awak media mendapat kesempatan langka untuk melakukan wawancara eksklusif melalui jaringan telpon bersama sosok inspiratif yang menanam dedikasi dalam diam namun berbunga dalam karya Nur Khasanah, Kepala MI Ma’arif NU 01 Pangebatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah
Wawancara ini menjadi begitu istimewa karena bertepatan dengan hari ulang tahun beliau yang ke-44 (22/07/1981 - 22/07/2025), momen yang tak hanya membawa syukur dalam pribadi, tetapi juga menyulut semangat kolektif dalam lembaga yang beliau cintai.
Dengan kerendahan hati, untaian nada bicara sosok Ibu seorang pengabdi di Madrasah dalam naungan Kementerian Agama Banyums dan wajah penuh cahaya ketulusan, Nur Khasanah menuturkan,
"Segala rasa syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Hidup ini adalah anugerah, dan menjadi guru sekaligus kepala madrasah adalah bagian dari jalan pengabdian yang penuh berkah.
Terima kasih atas segala ucapan dan doa dari para sahabat, rekan guru, wali murid, dan keluarga besar Madrasah, yang sejak tadi malam hingga siang ini terus mengalir melalui berbagai grup WhatsApp dan media sosial. Lebih-lebih dari Beliau Kepala Kementerian Agama Banyumas dalam Pamflet yang diunggah di wa grup jajarannya. Saya sungguh terharu dan tersentuh."
Wawancara hangat ini merangkum jalinan dedikasi beliau dalam bingkai 5W dan 1H, bukan sekadar pertanyaan jurnalistik, namun potret jiwa yang tulus mengabdi Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana.
Apa yang beliau kerjakan ? Mendidik generasi dengan cinta yang bertabur cahaya ilmu dan iman.
Mengapa semua itu dijalani ? Karena panggilan hati yang tak bisa dibantah dan tanggung jawab ruhani yang agung.
Sejak kapan ? Sejak langkah pengabdian pertama, setiap hari adalah ladang amal yang tak pernah kering.
Di mana ? Di madrasah tempat beliau membina, dan di rumah tempat beliau membesarkan, dua ruang yang menyatu dalam satu cinta.
Bersama siapa ? Dengan seluruh civitas madrasah dan wali murid, yang menjadi keluarga ruhani dalam perjuangan.
Bagaimana beliau jalani ? Dengan sabar yang tak riuh, ikhlas yang tak pamrih, dan harapan akan ridha Allah SWT yang menjadi suluh di setiap langkah.
Sejak malam sebelumnya, semarak ucapan selamat ulang tahun menggema dari berbagai arah dan kalangan, mulai dari rekan guru, tenaga kependidikan, wali santri, alumni madrasah, hingga tokoh masyarakat dan pemerhati pendidikan. Grup-grup WhatsApp dan lini masa media sosial seolah berselimut doa-doa dan harapan baik.
“Semoga Allah SWT panjangkan umurnya dalam keberkahan, sehat lahir batin, dan istiqamah dalam pengabdian, ” tulis seorang wali murid.
“Beliau Kartini masa kini, madrasah adalah panggung cintanya, anak-anak adalah murid dan juga anak-anaknya, ” tulis salah satu sahabat Kepala Madrasah dan guru, dalam unggahannya.
Ungkapan syukur ini akan berpuncak dalam acara tasyakuran dan muhasabah bersama pada Rabu malam (23/07/2025) mendatang, bertempat di MI Ma’arif NU 01 Pangebatan, sekaligus sebagai peringatan hari lahir Ke-42 madrasah yang beliau pimpin saat ini. Acara akan diisi dengan doa bersama para tokoh NU, keluarga besar Madrasah dan perenungan ruhani, menyongsong masa depan madrasah yang lebih berkah dan bermartabat.
“Ulang tahun ini bukan perayaan semata, tetapi momentum muhasabah diri. Usia bertambah, maka niat pun harus diteguhkan. Doakan kami, agar tetap menjadi pelayan pendidikan yang jujur, sabar, dan tulus untuk generasi Islam masa depan, ” tutup beliau dengan penuh harap.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kekuatan, kesehatan, dan keikhlasan kepada Nur Khasanah, dan menjadikan setiap langkah pengabdiannya sebagai jariyah tak terputus.
Bi barokati Al-Fatihah… Āmīn Yā Rabbal ‘Ālamīn.
(Djarmanto-YF2DOI)