Drama Jalanan di Grobogan! Mobil Brio Nyaris Dirampas, Tiga Pria Dihajar Massa Diduga Debt Collector

2 days ago 6

GROBOGAN - Suasana malam akhir pekan di ruas Jalan Purwodadi–Solo, tepatnya di dekat SPBU Sukorejo, Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, mendadak berubah menjadi tontonan mencekam. Tiga pria diduga debt collector nyaris menjadi bulan-bulanan warga usai nekat mengambil paksa sebuah mobil Honda Brio dari tangan pemiliknya, Sabtu (5/4/2025) malam.

Insiden bermula saat seorang pria berteriak histeris meminta tolong, mengaku mobilnya dirampas paksa. Spontan, warga sekitar berhamburan keluar dan langsung melakukan pengejaran. Aksi dramatis terjadi ketika warga berhasil menghadang mobil tersebut dan menghentikannya secara paksa.

Setelah dicecar, ketiga pria itu mengaku sebagai **utusan dari perusahaan pembiayaan**, lengkap dengan surat tugas penarikan kendaraan karena sang pemilik disebut menunggak cicilan. Namun, warga tak percaya begitu saja.

“Mereka tetap memaksa menarik mobil di jalanan umum. Buat kami, itu sama saja perampasan, ” ujar salah satu warga yang ikut menghentikan kendaraan tersebut.

Kemarahan warga tak terbendung. Ketiganya sempat dihajar massa yang tersulut emosi, hingga akhirnya petugas dari Polsek Toroh datang dan mengamankan situasi sebelum situasi makin tak terkendali.

Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Esanto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa baik pemilik mobil maupun ketiga pria yang mengaku sebagai debt collector sudah diamankan ke Polres Grobogan untuk penyelidikan lebih lanjut.  

“Saat ini masih dalam penyelidikan. Kami dalami surat penarikan, keabsahan prosedur, dan kronologi di lapangan, ” tegas AKP Danang.

Diketahui, pemilik mobil merupakan warga Klaten yang sedang dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya di wilayah Grobogan. Sementara, tiga pria penarik kendaraan juga berasal dari daerah yang sama.

Aksi ini kembali menyulut sorotan publik terhadap praktik penarikan kendaraan oleh debt collector, terutama yang dilakukan di jalanan umum tanpa pengawasan aparat. Warga meminta agar kejadian semacam ini tak terulang lagi. (Adi/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |