Dua Sopir Taksi Gelap Terjaring Operasi Berantas Jaya di Bandara Soetta 

2 hours ago 2

TANGERANG - Sebanyak dua oknum supir taksi gelap yang beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang terjaring 'Operasi Berantas Jaya 2025' pada Selasa (13/5) malam.

Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Yandri Mono mengatakan bahwa dua oknum sopir taksi gelap tersebut diamankan lantaran telah meresahkan masyarakat khususnya para pengguna jasa penerbangan.

"Dua orang yang diamankan di area parkir Terminal 2 Bandara Soetta pada 'Operasi Berantas Jaya' masing-masing pria berinisial HS dan AS, " terang Yandri dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (14/5).

Menurut alumnus Akademi Kepolisian tahun 2010 itu, terungkapnya kasus tersebut berawal ketika pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait ulah pelaku HS dan AS.

Kemudian pihaknya pun melakukan penyelidikan dan berhasil mengantongi ciri-ciri pelaku, yang selanjutnya melakukan penangkapan dan pemeriksaan terhadap keduanya.

Dari pengakuan HS dan AS, menurut Yandri, keduanya baru beroperasi satu minggu. Modusnya menawarkan jasa taksi yang pada faktanya tidak memiliki izin resmi alias ilegal. 

"Keduanya mematok harga tinggi terhadap warga yang menggunakan jasanya. Saat ini AS dan HS masih dalam pemeriksaan intensif di Mapolresta Bandara Soetta, " terang Yandri.

Atas peristiwa itu, Yandri mengimbau masyarakat bila melihat atau mengalami gangguan kamtibmas serta tindakan premanisme di wilayah Bandara Soetta, agar segera melapor ke petugas kepolisian terdekat.

"Masyarakat juga dapat menghubungi call center 110 Polresta Bandara Soetta. Petugas kami akan datang untuk membantu serta menindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku, " pungkas Yandri.

Terakhir, pria yang akrab disapa Yandri tersebut menegaskan bahwa pihaknya tidak menolerir segala bentuk tindakan aksi premanisme di Bandara Soetta, baik yang dilakukan perorangan maupun kelompok.

"Kamtibmas kondusif di wilayah hukum Polresta Bandara Soekarno-Hatta adalah prioritas. Kami tidak akan memberikan ruang sekecil apapun terkait aksi premanisme, " tandas Yandri.

(Humas/Spyn) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |