Mataram, NTB — Sebanyak 250 santri dari berbagai pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat (NTB) dilepas secara resmi oleh Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, di Jakamandala Mataram, Sabtu (06/09/2025). Pelepasan ini menandai keberangkatan mereka untuk mengikuti World Muslim Scout Jambore (WMSJ) 2025 di Cibubur, Jakarta, sebuah acara yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
Total peserta WMSJ 2025 mencapai 15.802 orang dari dalam dan luar negeri. Kontingen NTB sendiri berjumlah 317 orang, dari berbagai pondok pesantren.
Dalam sambutannya, Ketua IKPM Gontor Regional Lombok, TGH Sazali, Lc, MA, menyampaikan bahwa tujuan jambore ini adalah sebagai wujud syukur atas 100 tahun Gontor, sekaligus untuk menanamkan pendidikan karakter melalui kepramukaan. Acara ini juga bertujuan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang membangun peradaban.
"Tema WMSJ tahun ini adalah 'We Are Muslim Unity and Peace', " papar TGH Sazali.
"Artinya, kami adalah muslim yang beradab, bersatu, dan mencintai perdamaian, " katanya menjelaskan.
TGH Sazali menambahkan bahwa IKPM Gontor membawahi 38 pondok pesantren di NTB, dan hampir 50 persen di antaranya mengutus santri-santrinya sebagai wujud rasa syukur. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB dan seluruh pimpinan pondok pesantren yang hadir.
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si, menyambut para peserta dengan semangat. Ia mengenang pengalamannya sendiri sebagai alumni Jambore Nasional 1986 dan berharap para peserta juga mendapatkan pengalaman berharga.
"Kami berdoa agar adik-adik berangkat dan pulang dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah, " ujar Dr. Fathul Gani.
Sementara Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatannya karena padatnya jadwal acara Maulid Nabi. Ia bercerita sempat berziarah ke makam salah satu alumni Gontor tertua di Lombok, Lalu Ma'ruf Misbah, dan mendoakan para peserta agar sukses.
Kepada peserta, Gubernur Iqbal berpesan bahwa para santri membawa dua status penting di pundak mereka, sebagai Pandu Indonesia (Pramuka) dan Pandu Muslim.
"Kalian harus menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan seorang muslim memiliki karakter yang disiplin serta berilmu, " tegasnya.
Ia meyakini bahwa dari rombongan ini, kelak akan lahir para pemimpin nasional dan daerah. "Jambore ini adalah investasi. Bangunlah pertemanan sebanyak mungkin, karena kita tidak tahu kapan pertemanan itu akan membawa manfaat, " pesan Gubernur Iqbal.
Acara pelepasan ditutup secara simbolis dengan penyerahan bendera kontingen dari Gubernur NTB kepada Ketua Kontingen Daerah NTB. Momentum ini sekaligus menjadi doa restu bagi para santri agar sukses dalam mengikuti kegiatan WMSJ 2025 yang akan berlangsung di Cibubur pada 9 hingga 14 September. (Adb)