Ekspedisi Patriot: Mahasiswa, Peneliti, hingga Dosen Petakan Potensi Ekonomi Nasional

3 weeks ago 11

JAKARTA - Semangat membara terpancar dari Balai Kartini, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025) saat Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur (Menko Infrastruktur) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melepas secara resmi Tim Ekspedisi Patriot. Rombongan besar beranggotakan 2000 orang, terdiri dari mahasiswa, peneliti, hingga dosen, mengemban tugas mulia: memetakan kekayaan potensi ekonomi di seluruh penjuru negeri.

Keberangkatan tim ini, menurut AHY, merupakan salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam mengejar pertumbuhan ekonomi yang signifikan hingga akhir masa jabatannya.

"Bapak-Ibu sekalian, para anggota tim Ekspedisi Patriot, sebentar lagi tim ini akan diberangkatkan. Pesan saya adalah mari kita benar-benar fokus pada misi kita yang telah ditetapkan. Menjalankan riset sekaligus untuk mengetahui, memetakan potensi ekonomi, " ujar AHY dalam sambutannya, menekankan pentingnya fokus dan dedikasi.

AHY menjelaskan bahwa pemetaan potensi ekonomi ini sangat krusial mengingat setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik dan keunggulan yang unik. Perbedaan inilah yang menjadi fondasi untuk merancang kebijakan yang tepat sasaran.

"Ada yang potensinya di sektor pertanian, perkebunan, ada juga yang di pesisir, berarti lebih bahari, kelautan, perikanan. Ada juga yang sebetulnya punya potensi di sektor industri, manufaktur, termasuk ekonomi kreatif, pariwisata, dan semua itu membutuhkan dukungan program kebijakan dari pusat yang disinergiskan dengan pemerintah di tingkat provinsi, juga kabupaten, kota, " papar AHY, menggambarkan keragaman potensi ekonomi nasional.

Sebagai ilustrasi, AHY mengisahkan transformasi luar biasa sebuah kawasan di Melolo, Sumba Timur. Daerah yang dulunya dikenal tandus dan sulit air, kini menjelma menjadi pusat produksi tebu yang produktif berkat sinergi berbagai pihak.

"Tepatnya di kawasan transmigrasi Melolo. Tanah yang tandus, berbatuan, panas, sulit air, yang menurut banyak orang ini sulit untuk dikembangkan. Tidak mungkin kemudian hidup industri ternyata dengan inovasi, dengan keberanian, dan dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, stakeholders, termasuk menghadirkan investasi, dunia usaha yang juga ingin memajukan daerah tersebut, " ungkapnya dengan penuh semangat.

AHY melanjutkan, "Alhasil dengan penelitian, dengan inovasi tadi, dan teknologi yang tepat, maka batu-batu tadi bisa menjelmah menjadi tanah-tanah yang subur. Dan kini menjadi salah satu kawasan tebu yang sangat produktif."

Sementara itu, Mentrans Iftitah Sulaiman menegaskan pergeseran paradigma dalam program transmigrasi. Jika dahulu identik dengan pemindahan masyarakat kurang mampu, kini fokusnya adalah mendistribusikan sumber daya manusia unggul.

"Jika dulu transmigrasi identik dengan memindahkan orang miskin, maka sekarang transmigrasi berarti distribusi anak-anak muda unggul, sarjana, peneliti, dan calon pemimpin masa depan bangsa, " jelas Iftitah, menandakan evolusi program menuju pemberdayaan dan pembangunan peradaban. (Demokrat)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |