Eva Lestari, Advokat Perempuan NTB yang Ubah “Sisa Perkara” Jadi Kemenangan Spektakuler

Mataram, NTB — Nama Eva Lestari, S.H., kembali mencuat di dunia hukum setelah mencatat kemenangan gemilang dalam perkara strategis yang sebelumnya hampir mencapai tahap akhir eksekusi di balai lelang. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata ketangguhan seorang advokat perempuan asal NTB dalam menghadapi perkara yang nyaris tak menyisakan celah harapan.

Perkara ini bermula dari sengketa aset yang telah ditetapkan untuk dieksekusi oleh Ketua Pengadilan Negeri Mataram dan bahkan telah masuk dalam proses lelang, menandai bahwa proses hukum hampir final. Namun, peta perkara berubah drastis setelah ditangani oleh Eva. Melalui upaya hukum yang sistematis dan terukur, putusan pengadilan tingkat banding berhasil membatalkan penetapan eksekusi dan menolak gugatan bantahan pihak lawan.

Yang membuat kemenangan ini semakin luar biasa, perkara tersebut sebelumnya sudah ditangani oleh kuasa hukum lain dan berakhir dengan kekalahan. Eva menerima kasus ini dalam kondisi “sisa perkara”, istilah yang menggambarkan perkara dengan posisi hukum yang sangat lemah dan nyaris ditinggalkan.

Namun, dengan ketajaman analisis hukum, strategi litigasi yang presisi, serta keyakinan bahwa keadilan masih bisa diperjuangkan, Eva berhasil membalikkan keadaan.

“Saya percaya, tidak ada perkara yang benar-benar selesai selama masih ada ruang hukum untuk diperjuangkan. Keadilan bisa ditegakkan, asalkan kita tidak menyerah, ” tegas Eva Lestari.

Kemenangan ini tidak hanya membawa kelegaan bagi sang klien, tetapi juga mempertegas reputasi Eva sebagai pengacara perempuan NTB yang mampu bersaing secara nasional, bahkan menghadapi tim hukum dari luar daerah seperti Bali.

Lewat EL Law Office, kantor hukum yang ia pimpin, Eva Lestari kini dikenal luas atas kiprahnya dalam menangani sengketa pertanahan, restrukturisasi kredit, praperadilan, hingga perkara-perkara eksekusi yang rumit. Profesionalisme, respons cepat, dan integritas menjadi fondasi utama dari pelayanan hukum yang ditawarkan.

Kisah Eva Lestari menjadi inspirasi bahwa dalam dunia hukum, harapan bisa tetap menyala — selama ada keberanian untuk melawan dan kemampuan untuk memperjuangkan kebenaran hingga titik akhir. (Adb)