SIMALUNGUN-Libur Hari raya idul Fitri 2025 meninggalkan jejak yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski menjadi momen yang dinanti oleh jutaan masyarakat, geliat berlibur dan berwisata tahun ini justru mengalami penurunan yang signifikan.
Hal itu terlihat dari tingkat Okupansi kamar di sejumlah hotel di Kota Turis Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun untuk Llibur Lebaran dan libur Nyepi 2025 masih dan hanya 70 persen.
"Tingkat hunian kamar di beberapa hotel di Parapat melalui bookingan, seperti Niagara Hotel, Khas Parapat dan Atsari untuk Libur Lebaran 2025 pada (31/3/2025) dan (1/4/2025) masih 60, " ujar Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Simalungun, Robert Pardede ke jurnalis Indonesia Satu.co.id), Minggu (30/3/2025) kemarin.
Disampaikannya, tingkat hunian hotel di beberapa hotel berbintang di Parapat untuk Libur Idul Fitri 2025 menurun dibandingkan Libur Lebaran 2024 sebelumnya bisa mencapai sekitar 80-100 persen.
Lajut Pardede, sedangkan tingkat hunian Hotel Tamaro dan hotel-hotel kecil lainnya serta penginapan melalui bookingan juga mengalami penururunan hingga saat ini masih rendah, berbeda dari tahun seblumnya bisa mencapai 50-79 persen.
"Kita berharap tingkat hunian hotel di Parapat dapat meningkat pada di Libur Lebaran 2025 melalui datang langsung ke hotel-hotel di Parapat, " ujarnya.
Menurut Pardede, menurunnya okupansi hotel di Kota Turis Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon karena adanya efesiensi anggaran yang menyeluruh di segala bidang pemerintahan.
Sementara itu, Manager Khas Parapat, Domu Siregar mengungkapkan, tingkat hunian kamar di hotel binaannya di Libur Lebaran 2025 hanya 60 persen saja, menurun dari tahun sebelumnya bisa mencapai 80-90 persen.
Terpisah, Manager Tamaro Hotel, Ridolly Sidabutar menyampaikan tingkat hunian Hotel Tamaro melalui bookingan kamar saat ini hanya 10 persen saja dan sejumlah wisatawan yang sempat membooking kamar hotel Tamaro membatalkan pesanan kamar, tidak tahu apa penyebabnya.
Menurut Ridolly pembatalan bookingan kamar tersebut disinyalir adanya pengaruh media sosial yang menyebarkan info yang kurang kondusif terkait situasi Parapat pada kejadian banjir bandang beberapa minggu terakhir.
"Saat ini Kota Wisata Parapat sudah aman dan kondisif. Semua aktifitas masyarakat dan perhotelan di Parapat sudah berjalan seperti biasa serta siap menerima wisatawan, " pungkasnya.
Sementara di destinasi Pulau Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga juga kabarkan tingkat okupansi kamar di sejumlah hotel menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 2024. Hal itu juga terlihat dari jumlah kendaraan yang menyeberang menurun 29 persen, (Karmel)