Herman Djide: Saatnya Siswa Jadi Pencipta, Bukan Sekadar Penerima

3 hours ago 1

PANGKEP SULSEL - Pendidikan yang baik bukan hanya ditentukan oleh kurikulum dan guru, tetapi juga bagaimana siswa diberi ruang untuk berkreasi. Sering kali sekolah hanya menekankan pada hafalan dan ujian, padahal siswa punya potensi besar untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Inilah saatnya paradigma pendidikan bergeser, dari sekadar transfer ilmu menjadi ruang kolaborasi dan inovasi.

Siswa adalah generasi yang penuh dengan ide segar. Mereka hidup di zaman yang serba cepat, di mana kreativitas dan kemampuan beradaptasi sangat dibutuhkan. Dengan memberi kesempatan siswa menciptakan sesuatu, kita sedang melatih mereka untuk berpikir kritis, bekerja sama, sekaligus membangun rasa percaya diri. Proses ini jauh lebih berharga daripada sekadar menghafal teori yang kadang cepat terlupakan.

Bayangkan jika siswa diberi tugas bukan hanya mengerjakan soal, tetapi juga merancang solusi nyata. Misalnya membuat alat peraga sederhana dari barang bekas, menulis artikel untuk majalah sekolah, atau membuat konten edukasi di media sosial. Aktivitas semacam ini tidak hanya meningkatkan keterampilan akademik, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap proses belajar.

Selain itu, keterlibatan siswa dalam proyek kreatif akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih hidup. Sekolah tidak lagi terasa kaku, melainkan menjadi laboratorium kehidupan yang menyenangkan. Guru berperan sebagai pendamping dan fasilitator, bukan satu-satunya sumber pengetahuan. Hubungan antara guru dan siswa pun akan lebih harmonis karena mereka saling belajar dan saling menghargai.

Kreativitas siswa juga bisa menjadi pintu untuk membangun kepedulian sosial. Misalnya, mereka membuat kampanye literasi, proyek kebersihan sekolah, atau penelitian kecil tentang lingkungan sekitar. Dengan begitu, pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Lebih jauh lagi, keterampilan menciptakan sesuatu akan mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang penuh persaingan. Dunia kerja dan kehidupan modern menuntut manusia yang inovatif, bukan hanya pintar di atas kertas. Maka, memberi ruang kreasi bagi siswa sama dengan memberi mereka bekal hidup yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, sudah saatnya sekolah, guru, dan orang tua bersama-sama membuka ruang luas bagi siswa untuk berkreasi. Dengan begitu, kualitas pendidikan kita tidak hanya diukur dari angka ujian, tetapi juga dari seberapa besar generasi muda kita mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, sekolah, dan masyarakat.

Kalau mau ajak siswa menciptakan sesuatu demi membangun kualitas pendidikannya, bisa dibuat dengan pendekatan yang sederhana tapi berdampak. Berikut beberapa ide yang bisa dijalankan:

1. Proyek Kreasi Inovasi

Ajak siswa membuat karya nyata sesuai minatnya—misalnya alat peraga sederhana untuk pelajaran IPA, poster edukasi, atau aplikasi kecil untuk membantu belajar.

2. Jurnal atau Majalah Sekolah

Siswa bisa berkolaborasi menulis artikel, cerita, dan berita sekolah. Ini melatih literasi, berpikir kritis, sekaligus membangun budaya baca-tulis.

3. Kelas Inspirasi Siswa

Siswa diberi kesempatan mengajar teman lain tentang hal yang mereka kuasai, entah itu matematika, seni, musik, atau teknologi.

4. Komunitas Riset Mini

Bentuk kelompok kecil untuk melakukan penelitian sederhana, seperti menguji pertumbuhan tanaman dengan media berbeda atau survei kebiasaan belajar teman-teman.

5. Gerakan Literasi Digital

Ajak siswa membuat konten edukasi berupa video singkat, podcast, atau infografis yang bisa diunggah di media sosial sekolah.

6. Produk Ramah Lingkungan

Mendorong siswa menciptakan kerajinan dari barang bekas atau inovasi kecil untuk kebersihan sekolah

7. Forum Ide Siswa

Sediakan ruang reguler (misalnya “hari ide”) di mana siswa bebas mengajukan gagasan untuk memperbaiki kegiatan belajar atau suasana sekolah.

 Intinya, libatkan siswa bukan hanya sebagai penerima ilmu, tapi juga sebagai pencipta solusi. Dengan begitu mereka merasa memiliki peran dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Pangkep 25 September 2025

Herman Djide 

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |