Kami Diancam Karena Menolak: OPM Diduga Paksa Warga Papua Gabung Kelompok Separatis

14 hours ago 5

PAPUA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menuai kecaman keras setelah sejumlah warga di berbagai distrik di Papua mengaku mengalami intimidasi hingga ancaman keras karena menolak bergabung dengan kelompok bersenjata tersebut. Praktik perekrutan paksa ini dianggap mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan mempermalukan semangat perjuangan yang selama ini diklaim oleh OPM.

“Ini bukan perjuangan, tapi penindasan. Mereka menakut-nakuti rakyatnya sendiri demi kepentingan kelompok, ” tegas Yonas Wakerkwa, tokoh adat dari Kabupaten Lanny Jaya, Sabtu (19/7/2025).

Yonas menyoroti bahwa tindakan OPM bukan hanya melanggar norma adat, tetapi juga telah membuat kehidupan warga sipil semakin mencekam. Ia menyebut banyak anak muda dipaksa ikut dalam aktivitas bersenjata, bahkan tanpa persetujuan keluarga.

Gereja Kehilangan Jemaat, Warga Mengungsi Karena Teror

Senada dengan Yonas, Pendeta Markus Nawipa, tokoh gereja dari wilayah pegunungan tengah Papua, membenarkan adanya ketakutan yang meluas. Menurutnya, sejumlah gereja kehilangan jemaat karena warga takut keluar rumah akibat sweeping malam hari oleh kelompok bersenjata.

“Masyarakat hidup dalam teror. Pemuda-pemuda tak bisa tidur nyenyak karena khawatir sewaktu-waktu dipanggil atau dijemput paksa. Ini bukan perjuangan, ini teror psikologis, ” ujar Pendeta Nawipa.

Akibat tekanan yang terus meningkat, sejumlah warga memilih mengungsi ke wilayah yang dijaga aparat keamanan. Mereka membutuhkan perlindungan yang berkelanjutan, serta pemulihan trauma akibat tekanan dan kekerasan yang dialami.

Rakyat Papua Ingin Damai, Bukan Perang

Seorang warga dari Intan Jaya yang berhasil menyelamatkan diri mengatakan bahwa masyarakat hanya ingin menjalani kehidupan normal berkebun, menyekolahkan anak, dan beribadah dalam damai.

“Kami tidak ingin jadi bagian dari konflik bersenjata. Kami hanya ingin hidup tenang. Tapi OPM datang dengan senjata dan ancaman, ” ungkapnya dengan suara lirih.

OPM Semakin Kehilangan Dukungan Rakyat

Kisah ini menambah panjang daftar penderitaan rakyat Papua yang terjadi bukan karena konflik militer semata, tetapi akibat tekanan dari kelompok separatis yang mengklaim diri sebagai ‘pejuang rakyat’, namun justru mencederai rakyat itu sendiri.

Warga dan tokoh-tokoh adat mendesak pemerintah serta aparat keamanan untuk memberi perlindungan nyata kepada masyarakat sipil dan menindak tegas pihak-pihak yang menggunakan senjata untuk menakut-nakuti rakyat.

“Kami ingin Papua yang damai. Cukup sudah rakyat jadi korban, ” tutup Yonas Wakerkwa. (Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |