JAYAPURA - Operasi evakuasi terhadap sejumlah pendulang yang dilaporkan menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bingki terpaksa tertunda. Kontak tembak sengit antara personel Satgas Damai Cartenz dengan KKB yang pecah pada Senin (22/9) menjadi penyebab utama belum bisa dilakukannya pendekatan ke lokasi kejadian perkara (TKP).
"Saat personel hendak ke Bingki, mereka diserang KKB hingga terjadi kontak tembak dan akhirnya rencana ke TKP dibatalkan, " ungkap Kaops Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, di Jayapura pada Selasa (23/09/2025).
Situasi semakin kompleks ketika pada Selasa (23/9) pagi, kendati personel Satgas Damai Cartenz di Dekai sudah siap bergerak menuju Bingki, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut hingga siang hari memaksa penundaan evakuasi. Kondisi sungai yang meluap akibat hujan lebat menjadi tantangan berat bagi tim penyelamat.
"Untuk mencapai lokasi anggota harus menyeberangi sungai yang saat hujan airnya cukup deras. Mudah-mudahan cuaca kembali cerah sehingga anggota bisa kembali dikerahkan ke TKP untuk memastikan situasi sekaligus mengevakuasi korban, " harap Brigjen Pol Faizal Rahmadani, menggambarkan betapa sulitnya medan yang dihadapi.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai jumlah pasti pendulang yang menjadi korban penembakan KKB. Keterbatasan akses dan belum sampainya tim ke Bingki membuat data tersebut masih bersifat tentatif.
Namun, informasi awal yang berhasil dihimpun mengindikasikan adanya lima orang pendulang yang menjadi korban di dua lokasi berbeda. Brigjen Pol Faizal Rahmadani menambahkan bahwa TKP Bingki bukanlah insiden pertama yang melibatkan KKB, mengingat lokasi tersebut pernah menjadi sasaran penembakan dan pembunuhan yang menewaskan 16 pendulang emas pada bulan April lalu. (PERS)