JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, Ph.D., menekankan pentingnya generasi muda Indonesia memiliki future-proof mindset guna menghadapi dunia kerja yang terus berubah. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional “Akselerasi Indonesia Impact” bertema “Pengaruh Politik terhadap Teknologi dan Ekonomi di Indonesia”, yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana (UMB) pada Kamis (17/7/2025).
“Di era VUCA—yang penuh Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas—kita tidak hanya butuh lulusan yang pintar, tapi juga adaptif. Generasi muda harus mengembangkan growth mindset, entrepreneurial mindset, dan future mindset agar tidak sekadar jadi pencari kerja, tapi juga pencipta solusi, ” ujar Yassierli.
Ia juga mengungkapkan realita bahwa hingga tahun 2025, sekitar 38, 67% tenaga kerja Indonesia masih bekerja di sektor informal, sementara hanya 5, 01% lulusan pendidikan tinggi yang terserap ke industri prioritas. “Ada jurang besar antara output pendidikan dan kebutuhan pasar kerja. Karena itu, pemerintah terus mendorong revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK), penguatan sistem informasi pasar kerja SiapKerja, serta memperkuat kolaborasi antara pendidikan, industri, dan pemerintah, ” lanjutnya.
Kebijakan Politik Penentu Arah Inovasi Teknologi
Dalam seminar yang sama, Dr. Poempida Hidayatulloh, Ph.D.—akademisi teknik dan mantan anggota DPR RI—menggarisbawahi peran strategis politik dalam mendorong pertumbuhan teknologi dan ekonomi.
“Teknologi tidak akan berkembang maksimal tanpa kebijakan politik yang stabil dan berpihak pada riset. Politik adalah fondasi dari ekosistem inovasi. Arah kebijakan yang tepat akan menentukan masa depan industri kita, ” tegasnya.
Ia mendorong perguruan tinggi dan lembaga riset untuk lebih aktif menjembatani kebutuhan lapangan dengan kebijakan publik. “Kampus harus menjadi kekuatan intelektual yang mampu membentuk kebijakan berbasis data dan sains.”
UMB Dorong Mahasiswa Jadi Inovator Menuju Indonesia Emas 2045
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UMB, Dr. Irmulansati Tomohardjo, menegaskan bahwa kampus telah membangun ekosistem pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan industri, termasuk lewat program sertifikasi kompetensi dan kerja sama global melalui platform seperti Coursera.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya siap kerja, tapi juga menjadi pencipta lapangan kerja yang mampu berinovasi dan beradaptasi di tengah dinamika global, ” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Zulfa Fitri Ikatrinasari, M.T., menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan membentuk wawasan strategis mahasiswa teknik, agar tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu sosial dan politik yang memengaruhi dunia teknologi dan inovasi.
Acara yang berlangsung di Aula Gedung Rektorat Lantai 2 Universitas Mercu Buana ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai program studi, dan menjadi wadah penting untuk membangun dialog lintas sektor dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih maju dan inklusif. (Mercubuana)