PAPUA - Di tengah lebatnya hutan dan tantangan medan pegunungan Papua, secercah harapan kini terbentang dalam bentuk jembatan kokoh yang menyatukan dua sisi kehidupan. Prajurit TNI dari Yonif 501/BY Koops Habema hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai penggerak perubahan. Mereka membangun jembatan di Kampung Fuog, membuka akses yang selama ini menjadi mimpi panjang warga. Kamis 17, April 2025.
Fuog, kampung kecil yang terletak di jantung pedalaman, selama ini terkepung keterbatasan. Ketika musim hujan tiba, sungai meluap dan jalanan menjadi lumpur licin yang memutus kehidupan: anak-anak tak bisa ke sekolah, hasil kebun tak sampai ke pasar, dan warga kesulitan mengakses layanan kesehatan.
Melihat kondisi itu, tanpa menunggu instruksi berbelit, para prajurit Yonif 501/BY langsung turun tangan. Bersama masyarakat, mereka mengangkat balok demi balok, memancang tiang penyangga, dan menjahit keping-keping harapan menjadi jembatan nyata. Gotong royong menjadi semangat utama. Tidak ada pangkat, tidak ada jarak yang ada hanya persaudaraan dan satu tujuan: membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik.
Letkol Inf Yakhya Wisnu A. S.Sos., M.Han., Komandan Yonif 501/BY, menyampaikan, “Pembangunan jembatan ini bukan sekadar tugas, tapi panggilan hati. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di pedalaman juga bisa merasakan kemudahan akses, pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi yang lebih baik.”
Jembatan itu kini menjadi simbol kemanunggalan TNI dan rakyat. Ia bukan sekadar struktur fisik, tapi jembatan harapan, jembatan kehidupan. Warga yang sebelumnya terisolasi kini bisa kembali terhubung, baik dengan kampung, sekolah, fasilitas kesehatan, maupun pasar untuk menjual hasil bumi mereka.
Salah satu warga menyampaikan dengan mata berbinar, “Dulu kalau hujan deras, kami tak bisa ke mana-mana. Sekarang, jembatan ini seperti menyelamatkan kami. Terima kasih bapak TNI.”
Langkah kecil ini memiliki dampak besar. Bagi masyarakat Fuog, jembatan yang dibangun TNI adalah bukti bahwa mereka tidak sendiri. Bahwa negara hadir, menyapa, dan bekerja nyata hingga ke titik terjauh republik ini.
Satgas Yonif 501/BY kembali membuktikan: menjaga negara bukan hanya soal senjata, tapi juga tentang membangun, merangkul, dan menjembatani harapan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono