TNI di Papua: Dari Garda Keamanan hingga Garda Kemanusiaan, Pilar Pembangunan yang Tak Terbantahkan

1 day ago 8

PAPUA - Di balik panorama alam Papua yang memesona, tersimpan tantangan nyata dalam mewujudkan kesejahteraan dan pembangunan yang merata. Namun di garis terdepan dari segala upaya tersebut, TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga batas dan keamanan, melainkan juga sebagai motor penggerak pembangunan serta pelindung nilai-nilai kemanusiaan. Sabtu 19, April 2025.

Melalui amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua, TNI mengemban tiga tugas strategis: menjamin keamanan, mendukung pelayanan dasar, dan menjembatani komunikasi sosial antara masyarakat dengan pemerintah. Dan semua itu, dijalankan dengan penuh dedikasi dan aksi nyata.

Satuan-satuan TNI di berbagai pelosok Papua tidak hanya membentengi wilayah dari ancaman kelompok bersenjata, tetapi juga turut membantu dalam membangun sekolah, mengantar tenaga medis, hingga menyediakan layanan sosial dasar bagi masyarakat di daerah terpencil.

Namun, tak dapat dipungkiri, tantangan keamanan masih menjadi momok. Serangan kelompok separatis bersenjata (KSB), yang sebelumnya dikenal sebagai OPM, terus menebar teror. Salah satu tragedi memilukan terjadi pada 5 Agustus 2024, ketika seorang warga negara Selandia Baru, Glen Malcolm Conning pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service tewas dibunuh oleh kelompok KSB.

Tanpa menunggu perintah, TNI langsung bertindak cepat. Dalam sebuah misi kemanusiaan yang dilakukan pada 6 Agustus, pasukan TNI mengevakuasi jenazah Glen bersama tenaga kesehatan, guru, dan balita yang juga terancam, sebagai bentuk kepedulian tulus tanpa syarat bahkan sebelum adanya permintaan resmi dari pihak keluarga atau pemerintah Selandia Baru.

Tak hanya itu, keberhasilan TNI dalam misi pembebasan Kapten Pilot Phillip Mark Mehrtens (Susi Air) pada 21 September 2024 menjadi bukti nyata bahwa TNI adalah pilar utama perlindungan tidak hanya bagi warga Indonesia, tapi juga warga dunia yang berada di tanah Papua.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Panglima Habema) Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa stabilitas keamanan adalah fondasi dari kesejahteraan. “TNI dan Polri tidak hanya mengejar kelompok separatis. Kami juga hadir membangun kedekatan dengan masyarakat lewat kegiatan sosial dan kemanusiaan. Kami ingin Papua maju, dan masyarakatnya merasa aman serta dilibatkan dalam pembangunan, ” ujarnya.

Dengan pendekatan responsif, profesional, dan humanis, TNI kini bukan hanya dilihat sebagai alat negara, tapi juga simbol harapan dan perlindungan bagi masyarakat Papua di tengah ancaman yang terus membayangi.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Karya | Politics | | |