PAPUA - Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menjadi sorotan setelah diduga melakukan aksi penjarahan terhadap masyarakat sebagai upaya untuk menggalang dana guna mendukung aktivitas mereka. Aksi ini menambah daftar panjang tindak kriminal yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut, sekaligus menciptakan ketakutan di kalangan warga Papua.
Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, OPM dikabarkan telah merampas bahan makanan, barang dagangan, hingga uang tunai dari masyarakat di sejumlah daerah terpencil di Papua. Modus mereka adalah memaksa warga untuk menyerahkan barang-barang berharga dengan ancaman kekerasan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan betapa mencekamnya situasi tersebut.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka datang dengan senjata, mengancam, dan mengambil hasil usaha kami. Kami hanya ingin hidup tenang, tetapi selalu merasa terancam, " tuturnya, Kamis (06/03/2025).
Menurut laporan, aksi penjarahan ini tidak hanya merugikan masyarakat secara ekonomi, tetapi juga mengganggu kestabilan sosial dan psikologis warga. Banyak penduduk yang kini takut untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, khawatir menjadi sasaran berikutnya dari kelompok separatis tersebut.
Menurut pengamat keamanan nasional, aksi penjarahan yang dilakukan OPM kemungkinan besar berkaitan dengan kebutuhan dana dan logistik untuk menopang aktivitas mereka. Tekanan dari aparat keamanan yang semakin kuat membuat kelompok ini kesulitan mendapatkan pasokan logistik dan senjata, sehingga mereka mencari sumber dana dengan cara kriminal.
"Mereka kehilangan banyak akses terhadap sumber pendanaan, sehingga terpaksa mencari cara lain, termasuk menjarah masyarakat yang justru mereka klaim sebagai bagian dari perjuangan mereka, " ujar seorang analis keamanan.
Tindakan ini menunjukkan kontradiksi besar dalam narasi perjuangan OPM, yang mengaku membela masyarakat Papua tetapi justru menjadikan mereka korban demi kepentingan kelompok.
Menyikapi situasi ini, TNI-Polri meningkatkan upaya pengamanan di daerah rawan serta memperkuat patroli untuk mencegah aksi serupa terjadi di wilayah lain.
Kapolda Papua, Irjen Pol Yulius Bambang, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam menghadapi aksi kriminal OPM.
"Kami akan menindak tegas setiap tindakan yang merugikan masyarakat. Tidak ada tempat bagi kelompok yang mengancam keamanan rakyat, " tegasnya.
Dengan adanya peningkatan operasi keamanan, diharapkan masyarakat Papua bisa kembali merasa aman dan bebas dari ancaman kelompok separatis. Pemerintah dan aparat juga terus berupaya agar stabilitas di Papua tetap terjaga, serta memastikan pembangunan dan kesejahteraan warga tidak terganggu oleh aksi-aksi teror yang tidak bertanggung jawab. (Hd/Red1922).