OPM Dinilai Rusak Generasi Papua: Pelajar Dijadikan Alat Propaganda Politik

2 hours ago 2

NABIRE - Kekhawatiran masyarakat Papua terhadap sepak terjang Organisasi Papua Merdeka (OPM) kian meningkat. Kelompok ini disebut semakin gencar memanfaatkan pelajar dan mahasiswa sebagai alat propaganda, menyeret mereka ke dalam isu-isu politik yang menyesatkan, alih-alih membiarkan mereka fokus menimba ilmu demi masa depan.

Fenomena itu mulai marak terlihat di sejumlah wilayah. Laporan dari masyarakat menunjukkan, pelajar kerap dijadikan bagian dari aksi jalanan yang ditunggangi OPM dan organisasi afiliasinya. Bahkan, sebagian siswa dikabarkan mendapat tekanan agar ikut serta, dengan ancaman akan dicap sebagai “pengkhianat” jika menolak. Fakta ini mempertegas bahwa propaganda OPM bukanlah pilihan bebas, melainkan bentuk pemaksaan yang merugikan generasi muda.

“Pelajar Jadi Tameng Politik”

Tokoh adat Nabire, Lukas Mote, dengan lantang menolak praktik tersebut.

“Anak-anak muda Papua seharusnya belajar, bukan dijadikan tameng politik. Saya sangat prihatin karena OPM mengorbankan masa depan pelajar hanya untuk memperkuat propaganda mereka. Ini bentuk perusakan generasi Papua yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, ” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Kecemasan yang sama juga disuarakan kalangan gereja. Tokoh rohani di Wamena, Pdt. Yakobus Wenda, menilai tindakan OPM telah melampaui batas.

“Tugas anak sekolah adalah belajar, bukan berpolitik. Gereja menolak segala bentuk penyalahgunaan generasi muda. Kita harus melindungi anak-anak kita dari manipulasi ideologi yang menyesatkan, ” tegasnya.

Ancaman Bagi Masa Depan Papua

Keterlibatan pelajar dalam jaringan propaganda dinilai sebagai strategi jangka panjang OPM untuk menanamkan ideologi separatis sejak dini. Namun, dampaknya justru kontraproduktif: generasi muda kehilangan arah, pendidikan terbengkalai, dan potensi besar anak Papua terhambat oleh kepentingan politik segelintir kelompok.

Masyarakat pun mulai sadar, OPM tidak pernah membawa manfaat nyata bagi rakyat. Sebaliknya, kelompok ini justru merusak tatanan sosial dengan menciptakan kebencian dan perpecahan, menggunakan tangan-tangan muda yang masih rentan secara psikologis maupun intelektual.

Harapan Baru: Pendidikan untuk Papua Maju

Sejumlah tokoh masyarakat menyerukan agar pemerintah, guru, dan orang tua lebih aktif melakukan pendampingan terhadap pelajar. Pendidikan diyakini sebagai jalan utama untuk membangun Papua yang damai dan sejahtera.

“Kita harus menyelamatkan generasi muda Papua dari cengkeraman propaganda OPM. Hanya dengan pendidikan yang baik, Papua bisa maju dan berdiri sejajar dengan daerah lain di Indonesia, ” tutup Lukas Mote.

Kini, sorotan tertuju pada upaya kolektif seluruh elemen bangsa untuk memastikan bahwa generasi muda Papua tetap berada di jalur yang benar belajar, berkarya, dan menjadi fondasi masa depan tanah Papua yang terang dan bermartabat.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |