OPM Kodap XVIII Numbuk Talenggeng Ganggu Keamanan Bandara Aminggaru Ilaga, Ancaman Terhadap Kehidupan Masyarakat

2 days ago 7

PAPUA - Aksi teror kembali mengguncang wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, ketika kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XVIII Numbuk Talenggeng mengincar Bandara Aminggaru Ilaga, jalur vital yang menghubungkan masyarakat di daerah pegunungan dengan dunia luar. Kamis 19 Juni 2025.

Pada Rabu siang, tembakan sporadis terdengar di sekitar kawasan bandara, menandakan gangguan dari tiga anggota OPM. Meskipun tidak ada korban jiwa atau kerusakan fisik, insiden ini menyebabkan penundaan penerbangan sementara demi menjaga keselamatan penerbangan sipil.

Tokoh masyarakat Ilaga, Yonas Telenggen, sangat mengecam tindakan ini, menegaskan bahwa Bandara Aminggaru adalah urat nadi kehidupan warga Ilaga yang tak boleh dijadikan sasaran.

“Bandara ini adalah jantung kehidupan kami. Jika mereka terus mengganggu, yang menderita adalah masyarakat. Anak-anak tidak bisa sekolah, logistik tersendat, pelayanan kesehatan terganggu, ” ujar Yonas, Kamis (19/6/2025), dengan nada tegas.

Kelompok OPM Kodap XVIII: Teror Terhadap Rakyat Papua

Kelompok OPM Kodap XVIII Numbuk Talenggeng, yang sudah dikenal karena aksi kekerasan di wilayah Pegunungan Tengah, kembali menunjukkan wajah teror. Dalam beberapa bulan terakhir, mereka telah melakukan penembakan acak terhadap pesawat yang hendak mendarat dan intimidasi terhadap warga sekitar bandara.

Kondisi ini semakin memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah lama dilanda ketidakpastian. Aksi ini tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga mengguncang perekonomian lokal yang bergantung pada akses transportasi udara.

Lembaga Adat Puncak: Bandara Bukan Medan Perang

Lembaga Adat Puncak, melalui Ketua Yafet Murib, menyerukan penghentian segala bentuk kekerasan di sekitar fasilitas umum, khususnya bandara yang merupakan akses utama bagi kebutuhan dasar masyarakat.

“Bandara adalah jembatan harapan. Orang sakit dibawa lewat bandara, bantuan logistik turun lewat bandara. Mengganggu bandara sama saja membunuh masa depan masyarakat sendiri, ” tegas Yafet dalam pernyataan tertulisnya.

OPM: Kehilangan Dukungan Masyarakat

Aksi-aksi kekerasan yang semakin sering terjadi ini menunjukkan bahwa kelompok OPM Kodap XVIII Numbuk Talenggeng tidak lagi memiliki dukungan luas dari masyarakat Papua. Sebaliknya, tindakan mereka justru dianggap sebagai ancaman terhadap kehidupan damai dan stabilitas yang sangat dibutuhkan oleh warga Papua yang ingin hidup dalam kedamaian.

(*/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |