Nduga, Papua - 24 September 2025. Suasana sukacita menyelimuti jemaat Gereja GKI Betel Nduga. Setelah melalui proses pembangunan yang penuh kerja sama dan doa, patung Yesus yang berdiri di depan gereja kini tampak megah, kokoh, dan indah dipandang mata. Karya rohani ini bukan hanya sekadar bangunan, melainkan simbol iman, persatuan, dan persaudaraan yang lahir dari kolaborasi antara jemaat dan Satgas Yonif 733/Masariku.
Buah Kerja Sama dan Doa
Pembangunan patung Yesus di Gereja GKI Betel Nduga berlangsung dalam beberapa tahap. Dimulai dari perakitan kerangka hingga akhirnya berdiri dengan sempurna, proses ini melibatkan tangan-tangan jemaat bersama prajurit TNI.
Kini, hasil nyata itu dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Patung Yesus yang berdiri tegak di halaman gereja bukan hanya menambah keindahan lingkungan sekitar, tetapi juga menghadirkan semangat baru bagi umat yang beribadah di tempat tersebut.
“Patung ini adalah buah dari kebersamaan dan doa. Kami bersama jemaat bekerja keras, dan kini hasilnya bisa kita lihat bersama. Semoga keberadaannya menjadi penguat iman, penanda persaudaraan, serta warisan rohani bagi generasi mendatang, ” ujar Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena.
Makna di Balik Simbol
Bagi jemaat Gereja GKI Betel Nduga, patung Yesus yang kini berdiri kokoh bukan hanya sekadar hiasan. Kehadirannya dianggap sebagai penanda kasih Tuhan yang senantiasa menyertai kehidupan umat.
Pendeta GKI Betel Nduga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan penuh dari Satgas.
“Patung ini akan menjadi pengingat bagi jemaat tentang kasih Tuhan Yesus yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Kami juga melihat bagaimana Satgas hadir bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kehidupan rohani dan sosial masyarakat, ” katanya penuh haru.
Persaudaraan yang Tercermin
Keberhasilan pembangunan patung Yesus ini memperlihatkan eratnya kebersamaan antara TNI dan masyarakat Papua. Prajurit Satgas Yonif 733/Masariku tidak hanya hadir sebagai penjaga wilayah, tetapi juga mitra masyarakat dalam membangun kehidupan yang lebih baik, baik dari sisi fisik maupun spiritual.
Di tengah keterbatasan wilayah Nduga, karya nyata ini menjadi simbol harapan. Patung Yesus berdiri sebagai peneguh iman, sementara kehadiran TNI mencerminkan komitmen negara untuk selalu bersama rakyat, tanpa membedakan suku, agama, maupun latar belakang.
Warisan untuk Generasi Mendatang
Patung Yesus di Gereja GKI Betel Nduga kini menjadi ikon baru di tengah kota. Bagi jemaat, ia adalah peneguh iman. Bagi masyarakat luas, ia adalah lambang persaudaraan. Dan bagi generasi mendatang, ia akan dikenang sebagai bukti bahwa kebersamaan dapat melahirkan karya besar.
Melalui pembangunan ini, pesan yang tersampaikan begitu jelas: iman, kebersamaan, dan persaudaraan adalah fondasi utama untuk membangun Papua yang damai dan penuh harapan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton