JAKARTA – Semangat inovasi membara di Universitas Mercu Buana! Pekan Inovasi Nasional 2025 yang baru saja digelar sukses menjadi kawah candradimuka bagi lebih dari 100 mahasiswa dari 14 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, acara yang berlangsung pada 2–3 Juli 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki bibit-bibit unggul yang siap bersaing di kancah global.
Sebagai bagian dari perayaan 40 tahun Universitas Mercu Buana, acara ini mengusung semangat “Unggul dan Bereputasi Internasional”. Kampus ini ingin menegaskan komitmennya dalam mendorong inovasi, kolaborasi, dan kiprah mahasiswa di dunia internasional.
Dua inovasi terbaik berhasil menyabet Grand Prize dan akan melaju ke Indonesia Inventors Day (IID) 2025, sebuah kompetisi internasional bergengsi yang diinisiasi oleh Indonesia Innovation Promotion Association (INNOPA). Ajang ini akan diselenggarakan di SMESCO Jakarta pada bulan November mendatang. Bayangkan, ide-ide brilian anak bangsa akan beradu dengan inovasi dari seluruh dunia!
Universitas Diponegoro memukau dengan Charing Cub, sebuah sistem daycare digital yang dirancang untuk mendukung pengasuhan anak berbasis keluarga. Sementara itu, Universitas Mercu Buana, sebagai tuan rumah, menggebrak dengan MultiSeat, furnitur multifungsi yang dirancang untuk mengoptimalkan ruang dan meningkatkan produktivitas. Kedua inovasi ini dinilai sangat bermanfaat, orisinal, dan memiliki potensi besar untuk diimplementasikan di masyarakat.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Syamaidzar dari INNOPA dan Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D., selaku Ketua LPPM Universitas Mercu Buana.
“Kami berharap ajang ini tak hanya menjadi panggung unjuk karya, tetapi juga pemicu semangat mahasiswa dalam menjawab tantangan nyata melalui inovasi, ” kata Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng, saat membuka kegiatan.
Kompetisi ini juga memberikan total 88 medali kepada para peserta, terdiri dari 30 medali emas, 30 medali perak, dan 28 medali perunggu. Sungguh pencapaian yang luar biasa! Lima karya terpilih bahkan telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk mendapatkan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Ini adalah langkah penting untuk memastikan inovasi tersebut dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh industri dan masyarakat.
Partisipasi dalam acara ini sangat beragam, mulai dari Universitas Indonesia hingga perguruan tinggi vokasi dan daerah. Beberapa nama besar seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Malang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Al Azhar Indonesia juga turut mengirimkan perwakilan terbaiknya.
Menurut Adhy Purnama, SE., MM., Subkoordinator Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat LLDIKTI Wilayah III, ajang seperti ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
“Inovasi bukan sekadar produk akhir, tetapi proses panjang yang perlu dukungan lintas sektor, termasuk dunia kampus, ” ujar Adhy Purnama, SE., MM., Subkoordinator Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat LLDIKTI Wilayah III.
Selain kompetisi yang sengit, acara ini juga dimeriahkan dengan sesi diskusi antarperguruan tinggi dan dosen pembimbing. Ini menjadi wadah yang sangat berharga untuk bertukar pengalaman dan praktik terbaik dalam pendidikan inovasi dan kewirausahaan teknologi.
Dengan kesuksesan acara ini, Universitas Mercu Buana semakin memantapkan posisinya sebagai pusat pengembangan riset terapan dan inovasi berbasis mahasiswa. Rektor Andi Adriansyah menegaskan bahwa kegiatan serupa akan menjadi agenda tahunan sebagai bagian dari misi kampus untuk membina generasi inovatif yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Saya pribadi sangat bangga melihat semangat dan potensi anak-anak muda Indonesia. Semoga inovasi-inovasi yang lahir dari ajang ini dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.