Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat memberikan materi pengelolaan hutan dibidang Sadapan Kopal kepada Mahasiswa Magang/Kuliah Kerja Lapang (KKL) Fakultas Pertanian Universitas Jambi di Tempat Penimbunan Getah (TPG) Sroyo RPH Sroyo BKPH Rogojampi, pada Sabtu (19/07/2025).
Mewakili Kepala Perhutani (Administratur) KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Rogojampi, Adi Raharjo menjelaskan bahwa sadapan kopal Perhutani adalah proses pengambilan getah (resin) dari pohon damar (Agathis dammara) yang dikelola oleh Perusahaan Umum Perhutani (Perhutani). Getah kopal ini merupakan bahan baku penting untuk berbagai produk, seperti pelapis kertas, lak, dan vernis.
“Praktik ini bertujuan untuk mengenal dan menentukan mutu getah kopal yang baik yaitu mutu Utama (U) dan mutu Pertama (P), selain itu juga belajar tentang cara menentukan umur tegakan yang disadap, pembagian areal sadapan (blok), pemberian nomor pohon, pembersihan areal sadapan dan pembuatan pola sadapan, ” kata Adi.
“Harapannya mahasiswa magang mampu menerapkan ilmu yang dipelajari sesuai kondisi sebenarnya dan sesuai dengan Standard Operational Prosedure (SOP) di lapangan sehingga mutu getah yang dihasilkan sesuai mutu yang ditentukan, ” terangnya.
Olivia Teresia mahasiswa magang Unja mengucapkan terimakasih kepada Perhutani yang telah berkenan memberikan materi tentang sadapan Kopal kepada pihaknya, dari materi ini mereka jadi tahu bahwa Kopal memiliki berbagai kegunaan, terutama dalam industri, seperti Bahan dasar pelapis kertas
“Kopal juga bisa digunakan untuk membuat kertas tidak mudah menyebar tinta, Campuran lak dan vernis: Kopal menjadi bahan baku penting dalam pembuatan lak dan vernis, yang digunakan untuk melapisi berbagai permukaan, ” kata Olivia.
“Dengan demikian, sadapan kopal Perhutani adalah kegiatan ekonomi yang penting, memanfaatkan sumber daya hutan untuk menghasilkan bahan baku industri yang bernilai, ” pungkasnya.@Red.