Perjuangan Inspiratif, Dua Siswa Merauke Askal Arparandi dan Khalisya Afifah Laraswati Raih Mimpi ITB

2 hours ago 2

BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) baru saja meresmikan ribuan mahasiswa baru program sarjana untuk Tahun Akademik 2025/2026. Namun, di antara 5.286 calon insinyur muda yang hadir di Sasana Budaya Ganesa, kisah dua mahasiswa ini sungguh menyentuh hati. Askal Arparandi dan Khalisya Afifah Laraswati, dengan jarak tempuh luar biasa sejauh 3.617 kilometer dari Merauke, Papua, kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar ITB.

Perjalanan Askal dan Khalisya menuju salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia bukanlah sebuah kebetulan. Sejak bangku SMA, keduanya telah memupuk tekad kuat untuk menaklukkan ITB. Askal mulai mempersiapkan diri sejak kelas 10, sementara Khalisya menargetkan ITB sejak kelas 11.

Tak ada bimbingan belajar intensif yang mudah diakses di daerah mereka. “Di daerah saya tidak ada bimbel-bimbel ternama yang memfokuskan diri untuk UTBK, jadi niat belajar memang harus dimulai dari diri sendiri, ” cerita Khalisya, menggambarkan tantangan yang dihadapi.

Kendati fasilitas terbatas, semangat juang mereka tak pernah padam. Askal, yang belum berhasil menembus ITB melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), tidak patah arang. Ia memberanikan diri mencoba jalur Seleksi Mandiri (SM) ITB.

“Berkat dukungan teman-teman dan keluarga, saya mantap ikut SM ITB. Saya belajar dan berlatih sepanjang hari untuk mempersiapkan diri, ” kisahnya, menunjukkan kegigihan luar biasa.

Usaha keras mereka akhirnya terbayar lunas. Keduanya dinyatakan lolos dan berhak menyandang status mahasiswa ITB. Kebahagiaan mereka semakin berlipat ganda ketika Askal menerima Program Dukungan Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Bantuan ini membebaskan Askal dari berbagai biaya, mulai dari pendaftaran, Uang Kuliah Tunggal (UKT), hingga akomodasi asrama.

“Bantuan ini benar-benar membantu banget, apalagi buat aku yang dari jauh banget di Merauke. Jadi bisa lebih tenang mulai perjalanan baru di Bandung, ” ucap Askal dengan senyum lega yang terpancar di wajahnya.

Kini, dengan segala fasilitas dan lingkungan belajar yang lebih memadai di Bandung, Askal dan Khalisya siap memulai babak baru kehidupan mereka. Keduanya optimistis dapat berkembang dan meraih cita-cita.

“Saya harap kita semua yang sudah diberi kesempatan untuk berada di posisi ini akan menjaga nama baik almamater dan menjadi generasi yang berguna untuk bangsa, ” ujar Khalisya, penuh harapan.

Askal menambahkan, seruan untuk kebersamaan dan dukungan antar mahasiswa baru. “Yuk kita sama-sama saling merangkul, saling support, dan jangan ragu membangun koneksi satu sama lain, ” ajaknya, menekankan pentingnya solidaritas mahasiswa.

Bagi para adik kelas di Merauke maupun daerah lain yang bermimpi mengikuti jejak mereka, Khalisya memberikan pesan penyemangat yang tulus. “Jangan pernah takut mencoba hanya karena kalian merasa tertinggal. Yakin pada diri sendiri, terus berusaha, dan jangan menyerah, ” tutupnya, menginspirasi generasi mendatang untuk meraih mimpi setinggi langit. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |