PLTU Jawa 9 dan 10 Beroperasi, Terangi 15 Juta Rumah

1 hour ago 1

CILEGON - Dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) raksasa, Jawa 9 dan 10, berkapasitas masing-masing 1.000 megawatt (MW), kini telah beroperasi penuh di Suralaya, Cilegon, Banten. Proyek kolaborasi antara PT Hutama Karya (Persero) dan kontraktor asal Korea Selatan, Doosan Heavy Industry, ini siap menerangi sekitar 14 hingga 15 juta rumah tangga di seluruh Pulau Jawa dan Bali.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyampaikan bahwa kehadiran pembangkit listrik ini tidak hanya monumental dari segi skala, tetapi juga mengusung teknologi terkini yang lebih ramah lingkungan. Ia berharap ini akan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

“Dengan kapasitas total 2.000 MW, pembangkit ini mampu menyuplai listrik untuk kebutuhan sekitar 14 juta rumah tangga-15 juta rumah tangga Indonesia, terutama di wilayah Jawa dan Bali, ” jelasnya, Senin (29/9/2025).

Fakta mengejutkan, dalam satu hari, pembangkit ini mampu menghasilkan listrik yang setara dengan kebutuhan gabungan seluruh rumah tangga di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Unit pertama mulai mengalirkan listrik sejak 4 Maret 2025, disusul unit kedua pada 1 Mei 2025, dan kini keduanya telah terintegrasi penuh dengan jaringan listrik nasional, memastikan pasokan listrik yang stabil tanpa gangguan.

Keistimewaan PLTU Jawa 9 dan 10 terletak pada penggunaan teknologi canggih bernama Ultra Super Critical (USC). Teknologi ini ibarat mesin mobil modern yang efisien, mampu menghasilkan listrik yang sama dengan konsumsi batubara lebih sedikit, sekaligus menekan emisi polusi.

Lebih lanjut, pembangkit ini dilengkapi sistem pembersih asap mutakhir. Terdapat filter debu raksasa yang mampu menangkap 99 persen debu sebelum dilepaskan ke udara, sistem pencuci asap untuk menghilangkan gas berbahaya, serta alat penurun gas beracun yang memastikan kualitas udara yang keluar dari cerobong jauh lebih bersih. Hasilnya, tingkat polusi yang dihasilkan berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah, bahkan sudah dipersiapkan untuk adaptasi bahan bakar ramah lingkungan di masa depan.

Beroperasinya PLTU Jawa 9 dan 10 memberikan dampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Listrik yang lebih stabil dan terjangkau menjadi sebuah keniscayaan. Peningkatan pasokan listrik nasional sebesar 6, 4 persen ini secara signifikan mengurangi risiko pemadaman, sehingga masyarakat dapat beraktivitas tanpa kekhawatiran akan gangguan listrik yang bisa mengganggu proses belajar, bekerja, maupun kegiatan keluarga.

Dari sisi ekonomi, proyek ini berhasil menyerap lebih dari 10.000 pekerja, dengan 30 persen di antaranya merupakan tenaga kerja lokal. Keberadaan pembangkit ini kini menciptakan lapangan kerja tetap untuk operasional dan menjadi stimulus bagi pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar Cilegon. “Warung makan, toko kelontong, jasa transportasi, dan berbagai usaha lainnya ikut merasakan dampak positif dari kehadiran proyek pembangkit ini, ” imbuh Adjib.

Dalam hal kualitas infrastruktur, pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 telah memenuhi standar internasional, menjamin keamanan dan daya tahan jangka panjang. Fasilitas pendukung seperti pelabuhan khusus dan jalur transmisi listrik juga telah disiapkan dengan matang. Dengan teknologi terdepan, pembangkit ini diproyeksikan dapat diandalkan selama puluhan tahun, memastikan investasi ini memberikan manfaat berkelanjutan.

Hutama Karya juga menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selama masa konstruksi, berbagai upaya mitigasi lingkungan telah dilakukan, termasuk pemantauan rutin kualitas udara dan air laut oleh tim ahli untuk mencegah pencemaran. Program penanaman pohon di area sekitar proyek juga dilaksanakan untuk memperluas ruang hijau dan menyerap karbon dioksida. Pengelolaan sampah pun diterapkan secara ketat, dengan pemilahan sampah berbahaya dan non-berbahaya.

“Kami juga aktif menjalin kerjasama dengan komunitas lokal dalam program lingkungan berkelanjutan, melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan, ” pungkas Adjib. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |