BUKITTINGGI – Atas dukungan Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril, SE, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Sumbar menggelar Sosialisasi Perkoperasian bagi Ninik Mamak, Bundo Kanduang, generasi muda, dan pelaku UMKM di UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Bukittinggi, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Sumbar, Endrizal, yang diwakili Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi, Junaedi, S.Kom., MM, dihadiri langsung oleh Asril, SE, serta tokoh masyarakat dan pelaku koperasi dari Bukittinggi dan Agam.
Dalam sambutannya, Junaedi menegaskan bahwa koperasi adalah wadah strategis untuk memperkuat ekonomi berbasis kebersamaan. “Koperasi bukan sekadar tempat berkumpul, tetapi ruang bertukar pikiran, mencari solusi, dan menguatkan usaha. Dengan pemahaman yang benar tentang manajemen dan hukum koperasi, kita bisa membuat koperasi yang sehat dan berkelanjutan, ” jelasnya.
Sebagai pengusul kegiatan melalui pokirnya, Asril, SE, menekankan pentingnya koperasi sebagai simbol kebangkitan ekonomi rakyat. Ia menjelaskan peran DPRD dalam mendorong perkembangan koperasi melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran. “Kami bisa menginisiasi perda, mendorong regulasi yang mempermudah perizinan, serta memastikan program pemberdayaan koperasi tepat sasaran, ” ujarnya.
Tidak hanya bicara regulasi, Asril juga membagikan 10 tips pengembangan usaha bagi pelaku UMKM yang hadir.
1. Mulai dengan niat baik – Landasi bisnis dengan tujuan bermanfaat dan membangun kepercayaan.
2. Baca peluang pasar – Peka terhadap tren, bahkan ciptakan peluang baru jika belum ada.
3. Modal utama bukan uang – Kreativitas, jaringan, dan kepercayaan lebih bernilai.
4. Investasi untuk masa depan – Bangun nilai jangka panjang, bukan sekadar keuntungan cepat.
5. Jadikan kegagalan guru – Evaluasi, bangkit, dan terus melangkah.
6. Kerja keras dan disiplin – Jaga kualitas dan konsistensi hasil.
7. Gunakan intuisi rasional – Dasarkan pada pengalaman dan pengetahuan.
8. Fokus pada solusi – Cari jalan keluar, bukan menyalahkan pihak lain.
9. Seimbangkan idealisme dan pragmatisme – Tetap berpegang prinsip, namun fleksibel dalam strategi.
10. Cari keberkahan Tuhan – Iringi usaha dengan doa dan etika bisnis yang baik.
“Kegagalan bukan akhir, tapi awal untuk bangkit lebih kuat. Jangan takut bermimpi besar, tapi siapkan diri untuk kerja keras yang besar pula, ” pesan Asril, mengutip motivasi pengusaha nasional Chairul Tanjung.
Kepala Dinas Koperasi UKM Sumbar, Endrizal, juga menegaskan bahwa prinsip koperasi—azas kekeluargaan dan gotong royong—tetap relevan hingga kini. “Potensi Bukittinggi sebagai pusat perdagangan, pariwisata, dan kuliner harus dioptimalkan melalui koperasi. Insyaallah berkahnya jauh lebih baik, ” ungkapnya.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat, khususnya ninik mamak, bundo kanduang, generasi muda, dan pelaku UMKM, dapat lebih memahami manfaat koperasi, sekaligus berperan aktif mengembangkan ekonomi berbasis kebersamaan di Sumatera Barat.(Lindafang)
(Lindafang)