PAPUA - Di tengah heningnya hutan perbatasan dan terpencilnya Kampung Tashimara, suara tawa dan semangat anak-anak menggema dari ruang kelas SD Inpres. Bukan karena upacara atau kunjungan pejabat, tetapi karena kehadiran para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Gobang IV Yonif 10 Marinir/SBY yang datang bukan membawa senjata, melainkan ilmu dan inspirasi.
Rabu (23/7/2025), Satgas Pamtas RI-PNG di bawah komando Serka Marinir M. Mahmuda memberikan materi wawasan kebangsaan kepada para siswa, dalam program pembinaan karakter generasi muda di wilayah perbatasan. Materi yang diajarkan mencakup Pancasila, cinta tanah air, keberagaman budaya, hingga pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan pendekatan yang edukatif dan menyenangkan.
“Kami ingin anak-anak di perbatasan tumbuh dengan rasa bangga sebagai bagian dari Indonesia. Mereka adalah generasi penerus bangsa, dan dari merekalah masa depan NKRI akan berdiri kokoh, ” ujar Serka Mahmuda dengan penuh semangat.
Kegiatan ini menjadi bagian dari misi non-tempur Satgas Pamtas Yonif 10 Marinir/SBY yang menitikberatkan pada pembinaan teritorial dan penguatan karakter anak-anak di daerah perbatasan. Di wilayah yang kerap luput dari perhatian, para prajurit menjadi guru, sahabat, sekaligus role model bagi generasi emas di ujung negeri.
Menjaga Perbatasan, Menanam Harapan
Bukan hanya mengamankan kedaulatan negara, Satgas Pamtas Mobile Gobang IV hadir untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Dengan langkah kaki para prajurit, nilai-nilai nasionalisme disemai sejak dini agar anak-anak Papua tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berwawasan kebangsaan, dan bangga menjadi anak Indonesia.
Semangat nasionalisme kini tak hanya lahir dari kota-kota besar. Di Tashimara, cinta Tanah Air tumbuh dari ruang kelas sederhana yang diisi oleh harapan besar.
(PenSatgas Yonif 10 Marinir SBY)