GROBOGAN - Seorang pencari bekicot di Grobogan, Jawa Tengah, menjadi korban salah tangkap dan mendapat perlakuan kasar dari oknum polisi. Insiden ini terekam dalam video yang viral di media sosial, memicu kemarahan publik. Kamis 6 Maret 2025.
Korban, Kusyanto (38), warga Dusun Kuwojo, Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, mengalami kejadian nahas pada Minggu malam (2/3/2025) di Desa Suru, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Saat sedang beristirahat di tepi sungai usai mencari bekicot, ia tiba-tiba didatangi sekelompok orang, termasuk seorang oknum polisi berinisial IR.
Tanpa bukti yang jelas, Kusyanto dituduh mencuri pompa air milik warga. Kedua tangannya langsung diikat, lalu ia dinaikkan ke sepeda motor dan dibawa ke Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Dipaksa Mengaku, Karung Bekicot Jadi Saksi
Di Desa Ngleses, Kusyanto diinterogasi secara paksa di sebuah rumah. Namun, ia tetap bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah. Akhirnya, ia dibawa ke Polsek Geyer bersama dengan karung berisi bekicot dan sepeda motornya.
Dalam video berdurasi 27 detik yang viral di media sosial, Kusyanto terlihat mendapat perlakuan kasar dari oknum polisi.
"Ayo ngaku nggak, ngaku nggak?" terdengar suara IR sambil menunjuk wajah Kusyanto.
Karena tidak ditemukan bukti, Kusyanto akhirnya dibebaskan dan diserahkan kepada keluarganya dengan berita acara penyerahan yang disaksikan kepala desa.
Kapolsek Geyer: Kasus Sudah Dilaporkan ke Propam
Kapolsek Geyer AKP Bambang Dwi Ranto membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Korban sudah kami serahkan kembali kepada keluarganya dengan berita acara. Kasus ini sudah kami laporkan ke pimpinan dan sedang ditangani Propam, " ujar AKP Bambang.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Esanto, menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang menimpa Kusyanto.
"Kami atas nama Polres Grobogan meminta maaf. Saat ini, Aipda IR sedang diperiksa sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), " jelas AKP Danang.
Viral di Medsos, Publik Desak Keadilan
Kasus salah tangkap ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak warganet mengecam tindakan kasar oknum polisi dan menuntut proses hukum yang transparan.
Sementara Kusyanto kini sudah dibebaskan, insiden ini menjadi peringatan penting agar aparat penegak hukum lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.
Apakah kasus ini akan berujung pada sanksi tegas bagi oknum yang terlibat? Publik menanti keadilan!
(Redaksi)