PUNCAK - Kehadiran prajurit TNI di pedalaman Papua kembali meninggalkan kisah yang menyentuh hati. Bukan tentang patroli atau operasi militer, melainkan tentang kehangatan sederhana yang tumbuh dari ladang seorang petani. Prajurit Satgas Yonif 400/Banteng Raiders Pos Dal menunjukkan bahwa loreng bukan sekadar lambang kekuatan, tetapi juga kepedulian. Pada Rabu (24/9/2025), mereka memborong hasil panen sayur-mayur milik Ibu Rosita, seorang petani di Puncak, Papua.
Membeli dengan Hati, Bukan Sekadar Transaksi
Di tengah keseharian yang penuh keterbatasan, Ibu Rosita tidak menyangka kebunnya akan ramai didatangi prajurit TNI. Dengan senyum ramah, para personel Pos Dal menyapa dan membeli sayuran segar hasil kerja kerasnya. Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya transaksi biasa. Namun, bagi Ibu Rosita, peristiwa itu berarti lebih dari sekadar rupiah yang diterima.
“Senang sekali, hasil kebun saya habis dibeli bapak-bapak tentara. Saya merasa sangat terbantu. Mereka bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut membantu kehidupan kami, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Senyum yang merekah di wajah Ibu Rosita menggambarkan betapa kecilnya perhatian bisa berdampak besar bagi masyarakat di pedalaman.
Dukung Ekonomi Lokal, Perkuat Rasa Kekeluargaan
Langkah sederhana prajurit Satgas Yonif 400/Banteng Raiders membeli langsung hasil panen warga sejatinya adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Dengan cara ini, mereka tidak hanya membantu perputaran ekonomi lokal, tetapi juga memastikan jerih payah para petani tidak sia-sia.
Bagi masyarakat Papua, yang sebagian besar menggantungkan hidup dari bercocok tanam, aksi ini memberikan dorongan semangat. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang interaksi yang mempererat hubungan antara aparat dan warga, menumbuhkan rasa saling percaya, dan meneguhkan ikatan kekeluargaan.
Apresiasi dari Pangkoops Habema
Aksi tulus prajurit di lapangan mendapat apresiasi langsung dari Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini adalah wujud nyata pengabdian TNI kepada rakyat.
“Prajurit TNI hadir di tengah rakyat bukan hanya untuk mengamankan, melainkan juga untuk merangkul. Ketika prajurit membeli hasil panen petani, mereka tidak hanya membeli sayur, mereka membeli kepercayaan, menumbuhkan harapan, dan membangun fondasi kuat bagi persatuan serta kesejahteraan di Papua. Ini adalah investasi terbaik bagi masa depan bangsa, ” ujarnya.
Loreng yang Menguatkan, Bukan Menakutkan
Di balik seragam loreng yang gagah, tersimpan kepedulian yang tulus. Aksi borong hasil panen ini menjadi bukti bahwa prajurit TNI hadir bukan untuk menciptakan jarak, melainkan untuk mendekat. Mereka hadir sebagai sahabat, saudara, sekaligus mitra dalam membangun harapan.
Kisah Ibu Rosita dan Satgas Yonif 400/Banteng Raiders adalah potret kecil bagaimana kepedulian mampu menumbuhkan rasa kebersamaan. Dari sebuah kebun sederhana di Puncak, lahirlah cerita tentang persaudaraan yang memperkuat fondasi kebangsaan.
Kemanunggalan TNI dan rakyat bukanlah slogan kosong. Ia hidup, nyata, dan berdenyut di tanah Papua dari setiap langkah prajurit yang memilih untuk menolong, dari setiap senyum warga yang merasa dihargai, hingga dari setiap hasil panen yang dibeli dengan hati.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton