BEOGA - Senyum merekah tampak di wajah mama-mama Papua di Kampung Jampul, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ketika prajurit Satgas Yonif 732/Banau Pos Jampul datang dan memborong hasil tani mereka. Dari ubi, keladi, hingga sayur-mayur segar, seluruh hasil panen yang dipikul dengan penuh kerja keras itu ludes terbeli pada Kamis (25/9/2025).
Kegiatan sederhana ini sarat makna. Ia bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan simbol kepedulian dan pengabdian prajurit TNI terhadap kesejahteraan masyarakat pedalaman. Melalui program “Rosita” (Borong Hasil Tani Satgas), prajurit TNI ingin memastikan bahwa kerja keras masyarakat tidak berhenti hanya di ladang, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kehidupan keluarga mereka.
Dorongan untuk Ekonomi Lokal
Danpos Jampul, Letda Inf Djemmy Rondonuwu, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan Satgas terhadap perekonomian rakyat.
“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga masyarakat. Dengan membeli langsung hasil tani mereka, setidaknya ada dorongan agar mama-mama di kampung semakin semangat mengolah lahan, ” ujar Letda Inf Djemmy.
Bagi warga Jampul, hasil tani bukan hanya sumber pangan, tetapi juga sumber penghidupan. Kehadiran Satgas yang memborong panen menjadi suntikan semangat agar mereka terus produktif, meski menghadapi keterbatasan akses pasar di pedalaman.
Warga: TNI Hadir dengan Manfaat Nyata
Salah satu mama Papua tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. Ia menuturkan bahwa kehadiran Satgas Yonif 732/Banau membawa arti lebih dari sekadar menjaga keamanan wilayah.
“Borong hasil tani kali ini menjadi bukti bahwa TNI selalu ada untuk rakyat, memberi manfaat nyata, dan mempererat tali persaudaraan, ” ungkapnya dengan mata berbinar.
Ikatan Persaudaraan di Tanah Papua
Kehangatan hubungan antara prajurit dan masyarakat kian terasa. Bagi Satgas Yonif 732/Banau, setiap langkah pengabdian adalah bentuk nyata dari misi “Bersama Rakyat, TNI Kuat.” Bagi masyarakat, kehadiran prajurit bukan hanya simbol negara, tetapi juga saudara yang hadir di tengah suka dan duka.
Di balik loreng dan senjata, tersimpan ketulusan hati yang terus berupaya mengangkat harkat masyarakat. Dari ladang sederhana di Jampul, tercermin betapa kebersamaan bisa menjadi pupuk subur bagi persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)