BEOGA - Suasana pagi di Kampung Mamere, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, terasa berbeda pada Kamis (25/9/2025). Warga yang biasanya sibuk dengan aktivitas sehari-hari, kali ini bergotong royong bersama prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 732/Banau Pos Jenggeren untuk membersihkan lingkungan Gereja. Di bawah pimpinan Serda Mudahri, personel Satgas dan masyarakat bahu membahu merapikan halaman, menyapu, dan membersihkan bagian dalam rumah ibadah yang menjadi pusat kegiatan rohani warga setempat.
Kegiatan karya bakti ini tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi momentum memperkuat hubungan emosional antara TNI dan masyarakat. Di pedalaman Papua, di mana keakraban dan kebersamaan menjadi nilai utama, karya bakti ini menghadirkan kehangatan yang mengikat tali persaudaraan.
Gereja Sebagai Pusat Kehidupan Sosial dan Rohani
Bagi warga Kampung Mamere, gereja bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga simbol persatuan dan pusat pertemuan masyarakat. Karena itu, perawatan gereja menjadi kebutuhan penting yang sering dilakukan bersama-sama. Kehadiran prajurit Satgas dalam kegiatan ini disambut penuh syukur oleh warga, yang merasa terbantu dalam menjaga kebersihan dan keindahan tempat sakral mereka.
Danpos Jenggeren, Lettu Inf Mahfud Tanamal, menegaskan bahwa karya bakti ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI terhadap masyarakat di wilayah penugasan.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang membersihkan halaman gereja, tetapi juga membangun kedekatan dan kepercayaan dengan masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir untuk rakyat, bersama rakyat, dan siap membantu kapan saja, ” ujarnya.
Disambut Hangat oleh Warga
Salah seorang warga Kampung Mamere mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan tersebut.
“Kami sangat senang dan bangga dengan kehadiran TNI di sini. Gereja adalah tempat yang sangat kami hormati, dan kegiatan ini sangat membantu kami menjaga kebersihan. Semoga hubungan baik ini terus terjaga, ” katanya dengan penuh rasa syukur.
Wujud Nyata TNI Hadir untuk Rakyat
Kegiatan ini menegaskan bahwa keberadaan Satgas Yonif 732/Banau tidak hanya terbatas pada tugas menjaga kedaulatan wilayah perbatasan, tetapi juga merangkul masyarakat melalui aksi nyata. Dari gereja yang bersih dan asri, lahirlah rasa persaudaraan yang semakin kuat antara prajurit TNI dan warga Mamere.
Di balik loreng prajurit yang tegas, tersimpan ketulusan hati untuk melayani. Karya bakti ini menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di tanah Papua bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menyalakan semangat kebersamaan, menguatkan kepercayaan, dan merajut persaudaraan yang tak lekang waktu.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)